Papua (ANTARA) - Kontingen dari sepuluh provinsi berburu emas pemungkas cabang angkat berat Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua di Auditorium Universitas Cenderawasih Jayapura, Kamis.

Masih tersisa tiga emas yang diperebutkan berasal dari kelas +84kg putri mempertemukan Provinsi Riau, Jawa Barat, Jambi, Jawa Tengah dan DKI Jakarta.

Kelas 120kg putra diisi oleh lifter dari Provinsi Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Jawa Barat, Sumatera Utara dan Papua.

Sementara kelas +120kg putra mempertemukan Provinsi Kalimantan Utara, Papua, Jambi, Jawa Barat, Jawa Timur dan Kalimantan Timur.

Riau memasang lifter peraih perak PON 2012 Rini Maisuri di kelas +84 putri menghadapi Fitria Martiningsih sang peraih emas PON 2016. Ada juga Sinta Ayu dari Jambi, Lailatul Musyafaah dari Jawa Tengah dan DKI Jakarta Kintan Adelia sang peraih emas event Invitasi Nasional Angkat Berat Remaja Junior Klasik 1 2021.

Kompetisi di nomor 120kg putra menampilkan nama atlet berprestasi di ajang PON, di antaranya peraih emas PON 2012 Ardani yang membela Kalimantan Timur menghadapi peraih emas PON 2016 Asep Setiawan dari Jabar.

Tampil di kelas yang sama, Teguh Imam Santoso dari Sumatera Utara bertekad membalas kekalahan dari Asep Setiawan pada Pra PON 2019 yang membuatnya tergeser ke posisi runner up. Teguh tampil bersama Goncalwes Sirait peraih perak PON 2016.

"Kami mewaspadai penampilan Papua dan Jambi," kata Pelatih angkat berat Jabar Usdi Permana.

Sementara tuan rumah menurunkan dua pemain yakni Esai Prawar dan Semi Hisage yang memulai debut PON bersama lifter Kalimantan Utara Hardi.

Kejuaraan ditutup oleh kelas terakhir +120kg putra. Tiga lifter yang diperkirakan bersaing kuat adalah Reza dari Jambi, Nurdin Asep dari Jabar dan Bagus Prasetyo dari Jatim. Mereka juga ditantang oleh M Fitra Riyadi dari Kalimantan Utara, Zakeus Wakum dari tuan rumah dan Abdul Azis dari Kalimantan Timur.

Perburuan emas pemungkas angkat besi itu digelar di Auditorium Uncen Jayapura pukul 10.00 hingga 17.00 WIT.
 

Pewarta : Andi Firdaus
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024