Makassar (ANTARA) - Kontingen Sulawesi Selatan akan bertolak ke Papua untuk mengikuti Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI pada 3 November 2021 atau dua hari sebelum pembukaan.
Ketua National Paralympic Commite (NPC) Sulsel Kandacong mengatakan kontingen yang akan berangkat berjumlah 60 orang, yang terdiri dari atlet, pelatih dan ofisial.
"Kita berangkat dua hari sebelum acara pembukaan (5/11). Peparnas sendiri sudah dimulai sejak 2 hingga 15 November mendatang," kata Kandacong di Makassar, Sabtu.
Ia menjelaskan seluruh atlet akan berangkat bersama-sama ke Papua sesuai jadwal yang telah ditentukan. Jumlah kontingen yang tidak terlalu besar, menurut dia, membuat kontingen Sulsel bisa berangkat dalam satu penerbangan.
Sementara bagi atlet Sulsel yang berjumlah 32 orang, ia mengaku terus fokus mematangkan kemampuan mereka dalam program pemusatan latihan daerah (pelatda) di Makassar.
Pihaknya pun berharap dengan persiapan yang lebih maksimal, maka akan semakin menjaga peluang dalam perburuan medali di ajang olahraga multievent terbesar bagi atlet difabel tersebut.
"Kita akan tampil di enam cabang olahraga, yakni atletik, panahan, bulu tangkis, renang, catur dan tenis meja. Untuk tenis meja ada dua klasifikasi umum dan tuna wicara atau tuna netra," urai Kandacong.
Ketua National Paralympic Commite (NPC) Sulsel Kandacong mengatakan kontingen yang akan berangkat berjumlah 60 orang, yang terdiri dari atlet, pelatih dan ofisial.
"Kita berangkat dua hari sebelum acara pembukaan (5/11). Peparnas sendiri sudah dimulai sejak 2 hingga 15 November mendatang," kata Kandacong di Makassar, Sabtu.
Ia menjelaskan seluruh atlet akan berangkat bersama-sama ke Papua sesuai jadwal yang telah ditentukan. Jumlah kontingen yang tidak terlalu besar, menurut dia, membuat kontingen Sulsel bisa berangkat dalam satu penerbangan.
Sementara bagi atlet Sulsel yang berjumlah 32 orang, ia mengaku terus fokus mematangkan kemampuan mereka dalam program pemusatan latihan daerah (pelatda) di Makassar.
Pihaknya pun berharap dengan persiapan yang lebih maksimal, maka akan semakin menjaga peluang dalam perburuan medali di ajang olahraga multievent terbesar bagi atlet difabel tersebut.
"Kita akan tampil di enam cabang olahraga, yakni atletik, panahan, bulu tangkis, renang, catur dan tenis meja. Untuk tenis meja ada dua klasifikasi umum dan tuna wicara atau tuna netra," urai Kandacong.