Manokwari, Papua Barat (ANTARA) - Puncak gerhana bulan sebagian terlihat jelas di langit Manokwari, Provinsi Papua Barat, Jumat malam, sejak bulan terbit sekitar pukul 18.10 WIT.
Warga Manokwari pun terlihat mengabadikan keistimewaan gerhana bulan sebagian terlama ini dengan menggunakan kamera ponsel dari sejumlah tempat.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Rendani Manokwari Daniel Tandi membenarkan peristiwa itu adalah gerhana bulan sebagian terlama dalam abad ini dan puncaknya terlihat jelas di wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
"Gerhana bulan sebagian merupakan kondisi sebagian permukaan bulan tertutupi bayangan atau umbra bumi, di wilayah Papua Barat bisa terlihat jelas, kecuali wilayah Kabupaten Raja Ampat," katanya.
Ia mengatakan gerhana bulan sebagian pada 19 November 2021 disebut terlama sepanjang abad ini, dikarenakan penampakannya berlangsung selama 3 jam, 29 menit, 1 detik di seluruh wilayah Indonesia.
Namun, khusus wilayah Papua dan Papua Barat mengalami durasi gerhana bulan sebagian paling lama, dalam waktu 3 jam, 2 menit, 33 detik sejak bulan terbit.
"Hasil riset peneliti dari Pusat Sains Antariksa LAPAN bahwa gerhana kali ini mempunyai magnitudo gerhana 0,9785. Permukaan bulan akan tertutupi umbra bumi sebesar 97,85 persen, terjadi dekat dengan Gugus Pleaides di konstelasi Taurus," demikian Daniel Tandi.
Warga Manokwari pun terlihat mengabadikan keistimewaan gerhana bulan sebagian terlama ini dengan menggunakan kamera ponsel dari sejumlah tempat.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Rendani Manokwari Daniel Tandi membenarkan peristiwa itu adalah gerhana bulan sebagian terlama dalam abad ini dan puncaknya terlihat jelas di wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
"Gerhana bulan sebagian merupakan kondisi sebagian permukaan bulan tertutupi bayangan atau umbra bumi, di wilayah Papua Barat bisa terlihat jelas, kecuali wilayah Kabupaten Raja Ampat," katanya.
Ia mengatakan gerhana bulan sebagian pada 19 November 2021 disebut terlama sepanjang abad ini, dikarenakan penampakannya berlangsung selama 3 jam, 29 menit, 1 detik di seluruh wilayah Indonesia.
Namun, khusus wilayah Papua dan Papua Barat mengalami durasi gerhana bulan sebagian paling lama, dalam waktu 3 jam, 2 menit, 33 detik sejak bulan terbit.
"Hasil riset peneliti dari Pusat Sains Antariksa LAPAN bahwa gerhana kali ini mempunyai magnitudo gerhana 0,9785. Permukaan bulan akan tertutupi umbra bumi sebesar 97,85 persen, terjadi dekat dengan Gugus Pleaides di konstelasi Taurus," demikian Daniel Tandi.