Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua menurunkan alat berat untuk membuka jalan baru untuk menghubungkan akses dua kampung dengan Kantor Distrik Maima.
Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua di Maima, Rabu mengatakan pembukaan jalan itu sudah menjadi kerinduan masyarakat sehingga pemerintah langsung mengakomodasi.
"Ini aspirasi masyarakat untuk membuka jalan dari distrik ke dua kampung dan sebaliknya. Akses ini akan tembus sampai di muara, sesuai permintaan masyarakat, makanya kita langsung turunkan alat karena masyarakat sudah cukup lama ingin jalan ini," katanya.
Sebelumnya pemerintah telah membangun akses jalan di Maima namun tidak melintasi semua kampung sehingga pemerintah melanjutkan lagi ke kampung yang belum terakses kendaraan.
"Muda-mudahan dalam tahun ini selesai agar akses masyarakat ke kota lebih dekat. Kami mulai buka di Menagaima, minimo dan tembus di Muara," katanya.
Dengan akses baru yang dibuka itu, masyarakat akan lebih mudah datang ke kota, terutama pedagang hasil pertanian yang hendak berjualan di pusat ibu kota kabupaten.
Pemerintah langsung menurunkan alat berat sebab masyarakat telah mengizinkan pemerintah menggunakan material untuk penimbunan jalan.
"Badan jalan itu yang kita utamakan buka. Jalan ini belum sempat dianggarkan di APBD jadi kami swadaya," katanya.
Jhon memastikan akan mengirim konsultan untuk melakukan survei sebab masyarakat menginformasikan bahwa ada aliran sungai yang perlu adanya jembatan.
"Kalau memang ada titik yang perlu jembatan, kami pemerintah harus bangun," katanya.
Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua di Maima, Rabu mengatakan pembukaan jalan itu sudah menjadi kerinduan masyarakat sehingga pemerintah langsung mengakomodasi.
"Ini aspirasi masyarakat untuk membuka jalan dari distrik ke dua kampung dan sebaliknya. Akses ini akan tembus sampai di muara, sesuai permintaan masyarakat, makanya kita langsung turunkan alat karena masyarakat sudah cukup lama ingin jalan ini," katanya.
Sebelumnya pemerintah telah membangun akses jalan di Maima namun tidak melintasi semua kampung sehingga pemerintah melanjutkan lagi ke kampung yang belum terakses kendaraan.
"Muda-mudahan dalam tahun ini selesai agar akses masyarakat ke kota lebih dekat. Kami mulai buka di Menagaima, minimo dan tembus di Muara," katanya.
Dengan akses baru yang dibuka itu, masyarakat akan lebih mudah datang ke kota, terutama pedagang hasil pertanian yang hendak berjualan di pusat ibu kota kabupaten.
Pemerintah langsung menurunkan alat berat sebab masyarakat telah mengizinkan pemerintah menggunakan material untuk penimbunan jalan.
"Badan jalan itu yang kita utamakan buka. Jalan ini belum sempat dianggarkan di APBD jadi kami swadaya," katanya.
Jhon memastikan akan mengirim konsultan untuk melakukan survei sebab masyarakat menginformasikan bahwa ada aliran sungai yang perlu adanya jembatan.
"Kalau memang ada titik yang perlu jembatan, kami pemerintah harus bangun," katanya.