Solo (ANTARA) - PLN mulai melayani kebutuhan bahan bakar kendaraan listrik di Kota Solo dengan mendirikan fasilitas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Kantor PLN UP3 Surakarta.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Yogyakarta M Irwansyah Putra pada peresmian SPKLU di Solo, Selasa, mengatakan fasilitas tersebut sudah ada sejak tanggal 1 November 2021. Sejak awal berdiri hingga saat ini SPKLU di Kantor PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Surakarta sudah melayani sebanyak 15 unit mobil listrik.

"Tercatat sudah ada 20 transaksi di SPKLU Surakarta," katanya.

Ia mengatakan untuk tarif pengisian sendiri sebesar Rp1.600/kwh. Ia mengatakan jika mengisi baterai secara penuh maka kendaraan bisa berjalan hingga 400 km.

"Jadi pengguna kendaraan cukup mengisi 40 kwh karena 1 kwh bisa untuk menempuh perjalanan 10 km. Kalau dibandingkan dengan bensin tentu jauh lebih hemat kendaraan listrik, totalnya hanya Rp64.000," katanya.

Ia mengatakan saat ini SPKLU di Kantor PLN Surakarta masuk kategori fast charging atau pengisian cepat dengan tipe 25 kw. Dengan pengisian cepat tersebut, setiap kendaraan cukup mengisi dua jam dari nol ke baterai penuh.

Menurut dia, SPKLU tidak hanya dapat ditemui di Kantor PLN Surakarta tetapi juga di beberapa titik lain, yakni di rest area Tol Trans Jawa 519 A dan 519 B di Masaran, Sragen. Bahkan di SPKLU tersebut tipenya lebih tinggi sehingga kendaraan bisa lebih cepat satu jam untuk mengisi penuh.

"Kalau totalnya di Jawa Tengah dan Yogyakarta ada lima lokasi, dua lokasi yang lain ada di Bandara Semarang (Ahmad Yani) dan Yogyakarta. Pada prinsipnya keberadaan SPKLU ini mendorong jumlah pengguna mobil listrik agar lebih banyak," katanya.

Pada kesempatan yang sama Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan dengan adanya SPKLU tersebut warga didorong agar beralih ke kendaraan berbasis baterai sehingga lebih ramah lingkungan.

"Saya sudah mencoba (mengendarai kendaraan listrik), tidak ada bedanya dengan kendaraan pakai BBM (dari sisi kenyamanan), malah lebih baik. Ini tidak ada suaranya," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024