Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika berkomitmen untuk mempercepat pembangunan infrastruktur digital di ketiga lapisan tahun depan.
Juru bicara Kominfo, Dedy Permadi, dalam siaran pers pada Jumat menyatakan ketiga lapisan yang dimaksud adalah tulang punggung (backbone), middle-mile dan last-mile.
Infrastruktur digital di ketiga lapisan tersebut, baik di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T) maupun daerah non-3T merupakan prasayarat bagi transformasi digital.
Pada lapisan backbone, Kominfo akan mengoptimalkan penggunaan jaringan kabel serat optik melalui pembangunan Palapa Ring Terintegrasi sejauh 12.083 kilometer.
Tahun ini, kementerian mengadakan evaluasi untuk pemanfaatan Palapa Ring, baik Palapa Ring Barat, Palapa Ring Tengah dan Palapa Ring Timur.
Berdasarkan hasil evaluasi, pemerintah masih perlu menggelar kabel serat optik untuk menghubungkan titik yang belum terhubung, baik di darat maupun di laut (Sistem Komunikasi Kabel Laut).
Pada lapisan middle-mile, akan ada penambahan kapasitas satelit dan pembangunan "gateway".
Pada lapisan terakhir, last-mile, Komingo akan menyelesaikan program pembangunan menara base transceiver station (BTS) bersama operator seluler.
"Di lapisan last-mile, menyelesaikan pembangunan BTS bersama operator seluler untuk memastikan jangkauan konektivitas 4G di 12.548 desa/kelurahan yang belum terjangkau sinyal 4G," kata Dedy.
Tahun ini, untuk lapisan middle-mile, pemerintah menggunakan sembilan satelit dengan kapasitas total 50GBps. Proyek satelit multifungsi SATRIA-1 sudah dimulai untuk menambah kapasitas satelit, yang semakin meningkat.
"Pada tahun 2021 telah dimulai rangkaian proses konstruksi satelit multifungsi SATRIA-I dengan kapasitas 150 Gbps, termasuk pembangunan komponen satelit dan roket di Prancis dan Amerika Serikat, serta 11 stasiun bumi di Indonesia," kata Dedy.
Kominfo melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) sudah membangun menara BTS 4G di 9.113 desa dan kelurahan yang termasuk wilayah 3T.
Selain itu, BAKTI juga bekerja sama dengan operator seluler untuk membangun BTS di 3.435 desa dan kelurahan non-3T.
Kominfo juga sudah membangun Pusat Monitoring Telekomunikasi untuk mengukur kualitas layanan (QoS) dan kualitas pengalaman (QoE) layanan telekomunikasi dan untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat secara terkini di 514 kabupaten dan kota.
Juru bicara Kominfo, Dedy Permadi, dalam siaran pers pada Jumat menyatakan ketiga lapisan yang dimaksud adalah tulang punggung (backbone), middle-mile dan last-mile.
Infrastruktur digital di ketiga lapisan tersebut, baik di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T) maupun daerah non-3T merupakan prasayarat bagi transformasi digital.
Pada lapisan backbone, Kominfo akan mengoptimalkan penggunaan jaringan kabel serat optik melalui pembangunan Palapa Ring Terintegrasi sejauh 12.083 kilometer.
Tahun ini, kementerian mengadakan evaluasi untuk pemanfaatan Palapa Ring, baik Palapa Ring Barat, Palapa Ring Tengah dan Palapa Ring Timur.
Berdasarkan hasil evaluasi, pemerintah masih perlu menggelar kabel serat optik untuk menghubungkan titik yang belum terhubung, baik di darat maupun di laut (Sistem Komunikasi Kabel Laut).
Pada lapisan middle-mile, akan ada penambahan kapasitas satelit dan pembangunan "gateway".
Pada lapisan terakhir, last-mile, Komingo akan menyelesaikan program pembangunan menara base transceiver station (BTS) bersama operator seluler.
"Di lapisan last-mile, menyelesaikan pembangunan BTS bersama operator seluler untuk memastikan jangkauan konektivitas 4G di 12.548 desa/kelurahan yang belum terjangkau sinyal 4G," kata Dedy.
Tahun ini, untuk lapisan middle-mile, pemerintah menggunakan sembilan satelit dengan kapasitas total 50GBps. Proyek satelit multifungsi SATRIA-1 sudah dimulai untuk menambah kapasitas satelit, yang semakin meningkat.
"Pada tahun 2021 telah dimulai rangkaian proses konstruksi satelit multifungsi SATRIA-I dengan kapasitas 150 Gbps, termasuk pembangunan komponen satelit dan roket di Prancis dan Amerika Serikat, serta 11 stasiun bumi di Indonesia," kata Dedy.
Kominfo melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) sudah membangun menara BTS 4G di 9.113 desa dan kelurahan yang termasuk wilayah 3T.
Selain itu, BAKTI juga bekerja sama dengan operator seluler untuk membangun BTS di 3.435 desa dan kelurahan non-3T.
Kominfo juga sudah membangun Pusat Monitoring Telekomunikasi untuk mengukur kualitas layanan (QoS) dan kualitas pengalaman (QoE) layanan telekomunikasi dan untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat secara terkini di 514 kabupaten dan kota.