Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua membawa tanah, air dan pohon dari Bumi Cenderawasih sebagai sebuah kearifan lokal yang merupakan simbol dukungan 29 kabupaten serta kota pada wilayah setempat untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) "Nusantara" di Kalimantan.
Juru Bicara Gubernur Papua Muhammad Rifai Darus kepada Antara di Jayapura, Senin, mengatakan tanah, air dan pohon yang dibawa oleh Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Provinsi Papua Y. Derek Hegemur mewakili Gubernur Lukas Enembe merupakan sebuah bentuk dukungan dari Bumi Cenderawasih.
"Tanah dari Bumi Cenderawasih merupakan simbol 29 kabupaten dan kota di Provinsi Papua," katanya.
Menurut Rifai Darus, sedangkan air yang dibawa dan ditempatkan pada "jiwag" atau "sempe" yakni sejenis kendi merupakan simbol pemberi kehidupan bagi setiap makhluk hidup.
"Jiwag atau sempe merupakan wadah untuk mengambil air bagi masyarakat Papua yang terbuat dari tumbuhan labu," ujarnya.
Dia menjelaskan labu ini melalui proses pembakaran untuk mengeluarkan isinya yang kemudian menjadi keras bagian dalamnya lalu dijadikan tempat menampung atau menyimpan air.
"Pemprov Papua juga membawa Pohon Matoa yang dalam bahasa latin disebut Pometia Pinnata untuk ditanam di wilayah pembangunan IKN," katanya lagi.
Dia menambahkan Pometia Pinnata merupakan spesies tumbuhan yang banyak tumbuh di Papua dan diharapkan dapat tumbuh di IKN dengan karakter yang sama dengan di Bumi Cenderawasih.
Juru Bicara Gubernur Papua Muhammad Rifai Darus kepada Antara di Jayapura, Senin, mengatakan tanah, air dan pohon yang dibawa oleh Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Provinsi Papua Y. Derek Hegemur mewakili Gubernur Lukas Enembe merupakan sebuah bentuk dukungan dari Bumi Cenderawasih.
"Tanah dari Bumi Cenderawasih merupakan simbol 29 kabupaten dan kota di Provinsi Papua," katanya.
Menurut Rifai Darus, sedangkan air yang dibawa dan ditempatkan pada "jiwag" atau "sempe" yakni sejenis kendi merupakan simbol pemberi kehidupan bagi setiap makhluk hidup.
"Jiwag atau sempe merupakan wadah untuk mengambil air bagi masyarakat Papua yang terbuat dari tumbuhan labu," ujarnya.
Dia menjelaskan labu ini melalui proses pembakaran untuk mengeluarkan isinya yang kemudian menjadi keras bagian dalamnya lalu dijadikan tempat menampung atau menyimpan air.
"Pemprov Papua juga membawa Pohon Matoa yang dalam bahasa latin disebut Pometia Pinnata untuk ditanam di wilayah pembangunan IKN," katanya lagi.
Dia menambahkan Pometia Pinnata merupakan spesies tumbuhan yang banyak tumbuh di Papua dan diharapkan dapat tumbuh di IKN dengan karakter yang sama dengan di Bumi Cenderawasih.