Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengecam keras segala bentuk teror yang dilancarkan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap prajurit TNI/Polri dan masyarakat sipil di Papua.
Bamsoet demikian ia biasa disapa, menilai perlu adanya pengamanan ekstra bagi masyarakat di Papua, agar tidak menimbulkan keresahan di wilayah tersebut, termasuk dengan melibatkan tokoh adat setempat.
"Aparat TNI/Polri perlu melakukan strategi yang tepat dan terukur untuk meredam dan menyelesaikan persoalan-persoalan di Papua, khususnya terkait aksi teror yang belum mereda, dengan melakukan dan melibatkan tokoh-tokoh atau kepala adat Papua dalam setiap tindakan," ujar Bamsoet dalam siaran pers di Jakarta, Selasa.
Dia meyakini, dengan adanya kerja sama antara TNI/Polri dan tokoh atau kepala adat di Papua, maka TNI/Polri dapat menyusun strategi yang tepat guna meredam aksi teror hingga kekerasan yang terjadi di Papua.
Di sisi lain, Bamsoet menilai aparat TNI/Polri perlu mempersempit ruang gerak KKB dengan memperkuat operasi keamanan khususnya di wilayah yang rawan terjadinya aksi teror. Hal ini guna meminimalisir aksi penyerangan oleh KKB, disamping juga untuk menciptakan situasi Papua yang aman dan kondusif.
Bamsoet demikian ia biasa disapa, menilai perlu adanya pengamanan ekstra bagi masyarakat di Papua, agar tidak menimbulkan keresahan di wilayah tersebut, termasuk dengan melibatkan tokoh adat setempat.
"Aparat TNI/Polri perlu melakukan strategi yang tepat dan terukur untuk meredam dan menyelesaikan persoalan-persoalan di Papua, khususnya terkait aksi teror yang belum mereda, dengan melakukan dan melibatkan tokoh-tokoh atau kepala adat Papua dalam setiap tindakan," ujar Bamsoet dalam siaran pers di Jakarta, Selasa.
Dia meyakini, dengan adanya kerja sama antara TNI/Polri dan tokoh atau kepala adat di Papua, maka TNI/Polri dapat menyusun strategi yang tepat guna meredam aksi teror hingga kekerasan yang terjadi di Papua.
Di sisi lain, Bamsoet menilai aparat TNI/Polri perlu mempersempit ruang gerak KKB dengan memperkuat operasi keamanan khususnya di wilayah yang rawan terjadinya aksi teror. Hal ini guna meminimalisir aksi penyerangan oleh KKB, disamping juga untuk menciptakan situasi Papua yang aman dan kondusif.