Jayapura (ANTARA) -
Masyarakat adat Sarmi berharap kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian melalui Gubernur Papua Lukas Enembe bahwa pejabat caretaker Bupati Sarmi yang terpilih harus memiliki tiga kriteria utama.
Tokoh Masyarakat Sarmi Daniel Senis dalam siaran pers kepada Antara di Jayapura, Jumat, mengatakan, pertama, adalah mengakomodir putra-putri asli Sarmi menjadi pejabat bupati.
"Banyak putra-putri Kabupaten Sarmi yang selama ini mengabdi di pemerintahan dan memenuhi kriteria bisa diangkat sebagai pejabat caretaker," katanya.
Menurut Daniel, kedua, selain kriteria Orang Asli Papua (OAP) asal Sarmi, pejabat tersebut harus memahami kondisi dan keadaan masyarakat adat Sarmi secara khusus dan masyarakat umum.
"Pejabat tersebut harus mengetahui kondisi geografis di Kota Ombak tersebut," ujarnya yang juga Sa Temto (Ondoafi) Kampung Sawar, Distrik Sarmi Kota, Kabupaten Sarmi.
Dia menjelaskan ketiga menyangkut disiplin dalam pelayanan untuk itu pejabat Bupati Sarmi wajib tinggal di Sarmi selama memimpin roda pemerintahan di daerah itu.
“Supaya pelayanan publik berjalan efektif apalagi masa jabatan caretakernya kurang lebih 2 tahun, sehingga butuh pejabat yang tinggal bersama masyarakat Sarmi,” katanya lagi.
Dia menambahkan bahwa masyarakat adat Sarmi menginginkan caretaker Sarmi harus mengikuti jejak Bupati sebelumnya yakni Eduard Fonataba yang mampu menjalankan roda pemerintahan dan pelayanan publik dengan baik.
Sekadar diketahui ada 11 kepala daerah yang habis masa jabatannya yakni Kabupaten Nduga, Lanny Jaya, Sarmi, Mappi , Tolikara, Kepulauan Yapen, Jayapura, Intan Jaya, Puncak Jaya, Dogiyai dan kota Jayapura.