Wamena (ANTARA) - Salah satu pendidik pada sekolah di Kabupaten Jayawijaya mendorong adanya pendataan tenaga guru guna mengantisipasi kasus kekurangan tenaga pendidik yang diprediksi akan terjadi 2026.

Kepala SMA Negeri 1 Wamena Yosep di Wamena, Senin, mengatakan pihaknya siap mendukung pemerintah mengatasi persoalan itu dengan memberikan analisis kebutuhan guru di sekolahnya, agar menjadi gambaran oleh pemerintah untuk mengambil langkah dalam mengatasi persoalan itu.

"Mungkin langkah pertama yang paling penting adalah pendataan, disesuaikan dengan rombongan belajar, jumlah kelas, mata pelajaran, jadi masing-masing satuan pendidikan perlu memberikan satu analisis kebutuhan guru kepada dinas pendidikan," katanya.

Menurut Yosep, perlu penelitian untuk membuktikan apakah benar akan terjadi krisis tenaga guru atau tidak, namun jika dilihat kasat mata hal itu mungkin saja terjadi.

"Memang kita sudah lihat, minim sekali pengangkatan tenaga guru, sehingga mungkin bisa saja akan terjadi krisis guru. Ya mengingat banyak yang pensiun, banyak yang akan pensiun," ujarnya.

Dia menjelaskan misalnya saja di sekolahnya lebih banyak tenaga guru honorer dibandingkan tenaga guru tetap sehingga kekhawatiran berbagai pihak terkait krisis guru perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah maupun instansi terkait.

"Saya tidak lihat sekolah lain, tetapi SMA Negeri 1 sebagai sekolah besar, dengan jumlah guru sekitar 60, 70 persen nya itu guru honor," katanya lagi.

Dia menambahkan jika diprediksi krisis akan terjadi pada 2026 maka empat tahun ke depan merupakan waktu yang tidak lama.

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Hendrina Dian Kandipi
Copyright © ANTARA 2024