Jayapura (ANTARA) -
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua menyatakan perekonomian setempat selama triwulan pertama 2022 jika dibandingkan dengan triwulan pertama 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 13,33 persen.
 
Kepala BPS Provinsi Papua Adriana Helena Carolina di Jayapura, Rabu, mengatakan hal ini didorong karena mulai pulihnya perekonomian dibandingkan triwulan pertama 2021 yang menurun akibat adanya COVID-19 serta meningkatnya sebagian besar lapangan usaha.
 
"Termasuk usaha yang memberikan kontribusi terbesar yaitu Pertambangan dan Penggalian yang mengalami pertumbuhan sebesar 25,16 persen," katanya.
 
Menurut Adriana, pertumbuhan ini terjadi karena naiknya produksi emas dan tembaga PT Freeport Indonesia pada triwulan ini dibandingkan triwulan pertama 2021.
 
"Selain pertambangan dan penggalian, terdapat sepuluh lapangan usaha lainnya yang mengalami pertumbuhan positif pada triwulan pertama 2022," ujarnya.
 
Dia menjelaskan meskipun mengalami pertumbuhan positif (y-on-y), masih terdapat empat lapangan usaha yang mengalami kontraksi pertumbuhan. 
 
"Keempat lapangan usaha tersebut adalah lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan minus1,10 persen, industri pengolahan minus 3,09 persen, kemudian jasa pendidikan minus 0,97 persen serta kasa kesehatan dan kegiatan sosial minus 0,66 persen," katanya lagi.
 
Dia menambahkan bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Papua triwulan pertama 2022 (y-on-y), lapangan usaha pertambangan dan penggalian memiliki sumber pertumbuhan terbesar, yaitu sebesar 9,84 persen.

Pewarta : Qadri Pratiwi
Editor : Hendrina Dian Kandipi
Copyright © ANTARA 2024