Jayapura (ANTARA) - Manajemen Unit Pengelola Bandar Udara (UPBU) Aminggaru Ilaga, Kabupaten Puncak mengklaim operasional pada kawasan setempat dihentikan sejak Jumat (13/5) pukul 10.00 WIT setelah terjadinya insiden penembakan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Kepala Unit Pengelola Bandar Udara (UPBU) Aminggaru Ilaga Herman Sujito kepada Antara di Jayapura, Sabtu, mengatakan operasional kawasan tersebut dihentikan setelah pesawat Asian One ditembak ketika hendak mendarat di kawasannya.
"Ada dua kali bunyi tembakan yang terdengar sehingga pilot pesawat memutuskan kembali ke Timika dan saat memutar kembali ditembaki," katanya.
Menurut Herman, saat itu juga ada tiga pesawat lainnya yang akan mendarat langsung kembali ke Timika tanpa mendarat terlebih dahulu.
"Tiga pesawat yang batal mendarat yakni Reven Global Airtransport, SAS dan Asian One," ujarnya.
Dia menjelaskan tidak ada korban jiwa dalam insiden penembakan tersebut.
"Jumat (13/5) ini dijadwalkan 13 penerbangan," katanya lagi.
Dia menambahkan namun karena ada insiden tersebut hanya tujuh kali penerbangan yang terlaksana di mana sebagian besar adalah pesawat kargo.
Kepala Unit Pengelola Bandar Udara (UPBU) Aminggaru Ilaga Herman Sujito kepada Antara di Jayapura, Sabtu, mengatakan operasional kawasan tersebut dihentikan setelah pesawat Asian One ditembak ketika hendak mendarat di kawasannya.
"Ada dua kali bunyi tembakan yang terdengar sehingga pilot pesawat memutuskan kembali ke Timika dan saat memutar kembali ditembaki," katanya.
Menurut Herman, saat itu juga ada tiga pesawat lainnya yang akan mendarat langsung kembali ke Timika tanpa mendarat terlebih dahulu.
"Tiga pesawat yang batal mendarat yakni Reven Global Airtransport, SAS dan Asian One," ujarnya.
Dia menjelaskan tidak ada korban jiwa dalam insiden penembakan tersebut.
"Jumat (13/5) ini dijadwalkan 13 penerbangan," katanya lagi.
Dia menambahkan namun karena ada insiden tersebut hanya tujuh kali penerbangan yang terlaksana di mana sebagian besar adalah pesawat kargo.