Jayapura (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melalui Dinas Olahraga dan Pemuda setempat mengharapkan agar seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) olahraga dapat memahami pentingnya Bumi Cenderawasih ditetapkan sebagai provinsi olahraga.
 
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Papua Alexander Kapisa dalam siaran pers kepada Antara di Jayapura, Jumat mengatakan Papua sebagai provinsi olahraga sejalan dengan prestasi yang dicapai pada PON XX dan PEPARNAS XVI lalu.
 
"Suatu prestasi yang dicapai dari persiapan panjang dan tekad yang kuat menunjukkan bahwa Papua mampu mencapai prestasi yang tinggi dalam kegiatan olahraga terbesar di Indonesia," katanya.
 
Menurut Alexander, dorongan untuk Papua menjadi provinsi olahraga juga karena tersedianya sarana dan prasarana olahraga di Bumi Cenderawasih.
 
“Kini terdapat 28 venue olahraga yang berstandar internasional atau telah disertifikasi secara internasional oleh masing-masing federasi cabang olahraga dengan total nilai asset sebesar Rp5 triliun," ujarnya.
 
Dia menjelaskan selain itu juga pihaknya melakukan kajian akademis yang berkaitan dengan layak tidaknya Papua menjadi Provinsi Olahraga di Indonesia.
 
"Venue-venue yang ada perlu dimanfaatkan dengan baik, untuk itu kerja sama pemerintah, KONI, KOI serta seluruh para pemangku kepentingan olahraga nasional sangat diharapkan mempunyai komitmen yang sama membangun olahraga Indonesia dari di mana matahari terbit pertama kali di bumi pertiwi ini," katanya lagi.
 
Sebelumnya, Pemprov Papua menggelar acara “Launching dan Diskusi Strategis Kolaborasi Papua Menuju Provinsi Olahraga” yang diselenggarakan pada salah satu hotel di Jakarta pada Jumat (20/5).

Peluncuran Papua menuju Provinsi Olahraga ditandai dengan melakukan pemukulan tifa secara bersama-sama oleh Plt Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Papua, Deputi IV Kemenpora, Staf Ahli Menteri PPN/Bappenas Bidang Produk Unggulan dan Infrastruktur, Wakil Ketua Komisi V DPRP, Wakil Sekjen KONI dan Tim Universitas Cenderawasih.

Pewarta : Qadri Pratiwi
Editor : Hendrina Dian Kandipi
Copyright © ANTARA 2024