Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tolikara, Papua Pegunungan, mendorong enam program unggulan pada penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2026.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tolikara menggelar forum konsultasi publik dalam rangka RKPD tahun 2026 digelar di Aula Bappeda Igari dan dibuka secara langsung Bupati Tolikara Wilem Wandik.
Bupati Tolikara Wilem Wandik dalam keterangan tertulis di Wamena, Kamis, mengatakan enam program unggulan yang diprioritaskan adalah pengembangan Tolikara sebagai pusat kerohanian dan pusat kebudayaan, pelestarian lingkungan hidup yang selaras dengan adat dan budaya, pembangunan infrastruktur daerah, pengembangan kualitas SDM, pengembangan ekonomi daerah, dan menciptakan pelayanan publik yang berkualitas.
“Selain itu juga berbagai kebijakan prioritas, seperti pendidikan dan kesehatan, juga makan makanan bergizi bagi bayi balita dan kelompok rentan, pembangunan rumah layak huni, penguatan ketahanan pangan serta pengembangan destinasi wisata menjadi bagian penting dari agenda pembangunan 2026-2030,” ujarnya.
Menurut dia, konsultasi publik merupakan langkah awal untuk menjaring aspirasi dan menyusun arah pembangunan daerah dalam lima tahun ke depan.
“RKPD 2026 menjadi dokumen strategis akan menjadi implementasi awal visi dan misi bupati dan wakil bupati yang dituangkan dalam RKPD tahun 2026-2030,” katanya.
Ia mengatakan konsultasi publik ini bukan sekadar formalitas tetapi ruang strategis untuk berkolaborasi dan bersinergi antar-pemangku kepentingan dan agar arah pembangunan tepat sasaran dan berdampak nyata bagi rakyat Tolikara.
Dia menambahkan RKPD 2026 juga akan menjadi dasar pegangan dan penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja-PD). Oleh karenanya semua program yang dirancang memiliki visi yang menghasilkan bagi masyarakat.
“Dalam visi misi kami terwujudnya Tolikara yang religius, berbudaya, mandiri, adil, dan sejahtera. Tolikara harus menjadi kota Injil, sebab dengan kekuatan Injil bisa menjadi transformasi dan lompatan yang jauh mengalami perubahan salah satunya orang Toli bisa jadi, DPR RI, DPD RI. hingga bisa menjadi Gubernur Provinsi Papua dan bisa memimpin 10 tahun di Tanah Papua,” ujarnya.
Dia mendorong Karubaga, ibu kota Kabupaten Tolikara, yang religius, mandiri, adil dan sejahtera.
“Tolikara harus dikembangkan pusat kerohanian dan pusat pekabaran Injil dengan selaras melestarikan hidup kota Karubaga yang lebih maju, meningkatkan infrastruktur daerah dari kampung-kampung sampai ke pusat kota. Kami juga perkuat konektivitas untuk menghubungkan jalan dari empat titik kota pembangunan daerah,” katanya.
Forum ini, kata dia, menjadi tonggak awal dalam memastikan bahwa pembangunan Kabupaten Tolikara ke depan tidak hanya responsif terhadap kebutuhan lokal, tetapi juga selaras dengan prioritas nasional.
Dalam forum konsultasi publik dihadiri Bupati dan Wabup Tolikara Wilem Wandik-Yotham Wonda, Sekretaris Daerah Yosua Noak Douw, Tim Ahli Bappenas dan unsur DPRK, pimpinan OPD tokoh adat, tokoh perempuan tokoh masyarakat, dan Organisasi kKemasyarakatan {emuda (OKP) yang berpartisipasi aktif mendukung program visi misi daerah ini ke depan.