Jayapura (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melalui Dinas Koperasi, UMKM dan Tenaga Kerja setempat menyampaikan terkait dengan di bukanya ekspor kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) minyak goreng  tidak mengalami gejolak harga di Bumi Cenderawasih
 
Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Tenaga Kerja Provinsi Papua Omah Laduani Ladamay kepada Antara di Jayapura, Senin, mengatakan hingga kini stok minyak goreng masih stabil dan tidak ada permintaan secara berlebihan.
 
"Minyak curah tidak ada masalah dengan stok semua aman begitu juga dengan minyak goreng ritel," katanya.
 
Menurut Omah, pemerintah yang ditugasi menjaga stok minyak goreng curah untuk itu harga masih di bawah rata-rata.
 
"Kalau pun ada kenaikan harga kami merasa itu tidak masalah yang penting jangan melebihi dari yang sudah ditetapkan," ujarnya.
 
Dia menjelaskan harga yang berada di pasaran masih jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) pemerintah yaitu Rp14.000 per liter.
 
"Untuk itu kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak menaikkan harga jangan sampai keluar dari HET," katanya.
 
Dia menambahkan tidak ada pembatasan pembelian minyak goreng curah yang disalurkan ke pasar-pasar tradisional untuk itu kepada masyarakat belilah sesuai kebutuhan.
 
"Jika ada gejolak harga dan kebutuhan meningkatkan kami akan lakukan koordinasi dengan instansi terkait dan bahkan melakukan sidak," ujarnya lagi.

Pewarta : Qadri Pratiwi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024