Jayapura (ANTARA) - Kapolres Dogiyai Kompol Bambang mengakui saat ini situasi di wilayahnya berangsur kondusif dan masyarakat yang sebelumnya mengungsi sudah mulai kembali ke rumahnya.
"Masyarakat yang rumahnya terbakar ringan banyak yang sudah kembali, namun yang rumahnya ludes terbakar tetap memilih mengungsi," kata Kompol Bambang kepada Antara, Selasa.
Namun bila malam tiba, katanya, masih banyak yang memilih mengungsi di Pos TNI-Polri, terutama perempuan dan anak-anak.
Ketika dihubungi dari Jayapura, Bambang mengaku pihaknya mendapat bantuan tambahan personel termasuk dari Brimob guna mengamankan situasi, mengingat masih ada yang berupaya melakukan pembakaran.
Ia mengungkapkan memang ada informasi terkait masih adanya sekelompok masyarakat yang hendak melakukan pembakaran, baik itu pasar, rumah, atau kios warga sehingga aparat tetap disiagakan.
Dalam aksi pembakaran yang dilakukan sejak Minggu (22/5) malam itu tidak ada korban jiwa, namun sejumlah warga ada yang terluka termasuk dua prajurit yang terkena panah tangan, kata Bambang.
Ketika ditanya apakah pembakaran yang dilakukan sebagian warga itu sebagai bentuk protes terhadap pembangunan Mako Polres Dogiyai, Kompol Bambang menyatakan belum bisa memastikan karena sedang didalami.
"Belum diketahui diketahui penyebab sebagian masyarakat melakukan pembakaran di Dogiyai," demikian Kompol Bambang.
"Masyarakat yang rumahnya terbakar ringan banyak yang sudah kembali, namun yang rumahnya ludes terbakar tetap memilih mengungsi," kata Kompol Bambang kepada Antara, Selasa.
Namun bila malam tiba, katanya, masih banyak yang memilih mengungsi di Pos TNI-Polri, terutama perempuan dan anak-anak.
Ketika dihubungi dari Jayapura, Bambang mengaku pihaknya mendapat bantuan tambahan personel termasuk dari Brimob guna mengamankan situasi, mengingat masih ada yang berupaya melakukan pembakaran.
Ia mengungkapkan memang ada informasi terkait masih adanya sekelompok masyarakat yang hendak melakukan pembakaran, baik itu pasar, rumah, atau kios warga sehingga aparat tetap disiagakan.
Dalam aksi pembakaran yang dilakukan sejak Minggu (22/5) malam itu tidak ada korban jiwa, namun sejumlah warga ada yang terluka termasuk dua prajurit yang terkena panah tangan, kata Bambang.
Ketika ditanya apakah pembakaran yang dilakukan sebagian warga itu sebagai bentuk protes terhadap pembangunan Mako Polres Dogiyai, Kompol Bambang menyatakan belum bisa memastikan karena sedang didalami.
"Belum diketahui diketahui penyebab sebagian masyarakat melakukan pembakaran di Dogiyai," demikian Kompol Bambang.