Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya di Provinsi Papua berencana menggelar Festival Budaya Lembah Baliem Tahun 2022, setelah menghentikan sementara penyelenggaraan festival tersebut akibat pandemi COVID-19.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayawijaya Engelbert Sorabut, Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) rencananya digelar pada Agustus sebagaimana pada tahun-tahun sebelumnya.
"Bupati sampaikan tahun ini kita melakukan FBLB khusus untuk perang-perangan. Bujet kami sudah siapkan dan sampaikan tetapi kita tunggu keputusan Bupati," katanya di Wamena, Selasa.
Setelah ada keputusan dari kepala daerah mengenai penyelenggaraan festival tersebut, ia mengatakan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata akan mulai mempromosikan FBLB ke wisatawan domestik dan mancanegara.
"Kalau biaya sudah ada, tinggal kita bekerja saja," katanya.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayawijaya mengajukan usul pengalokasian dana Rp3 miliar hingga Rp5 miliar untuk penyelenggaraan Festival Budaya Lembah Baliem.
"Karena tahun ini direncanakan perang-perangan saja, berbeda dengan yang tahun-tahun sebelumnya yang banyak kegiatan," kata Engelbert.
Ia menambahkan, pengelola objek wisata di Jayawijaya juga berencana menyelenggarakan festival mini di Wosi.
"Bulan Agustus mereka akan lakukan tetapi itu dari pengelola objek wisata yang lakukan, kami sifatnya mendorong saja. Menyangkut biaya dan segala macam itu dari mereka sendiri," katanya.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayawijaya Engelbert Sorabut, Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) rencananya digelar pada Agustus sebagaimana pada tahun-tahun sebelumnya.
"Bupati sampaikan tahun ini kita melakukan FBLB khusus untuk perang-perangan. Bujet kami sudah siapkan dan sampaikan tetapi kita tunggu keputusan Bupati," katanya di Wamena, Selasa.
Setelah ada keputusan dari kepala daerah mengenai penyelenggaraan festival tersebut, ia mengatakan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata akan mulai mempromosikan FBLB ke wisatawan domestik dan mancanegara.
"Kalau biaya sudah ada, tinggal kita bekerja saja," katanya.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayawijaya mengajukan usul pengalokasian dana Rp3 miliar hingga Rp5 miliar untuk penyelenggaraan Festival Budaya Lembah Baliem.
"Karena tahun ini direncanakan perang-perangan saja, berbeda dengan yang tahun-tahun sebelumnya yang banyak kegiatan," kata Engelbert.
Ia menambahkan, pengelola objek wisata di Jayawijaya juga berencana menyelenggarakan festival mini di Wosi.
"Bulan Agustus mereka akan lakukan tetapi itu dari pengelola objek wisata yang lakukan, kami sifatnya mendorong saja. Menyangkut biaya dan segala macam itu dari mereka sendiri," katanya.