Jayapura (ANTARA) -
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua menyatakan ekspor setempat turun 34,50 pesen atau tercatat senilai 463,47 juta dolar AS pada Mei 2022 jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang hanya 707,57 juta dolar AS.
Kepala BPS Provinsi Papua Adriana Helena Carolina di Jayapura, Rabu, mengatakan dilihat dari jenisnya, ekspor pada bulan ini berupa ekspor nonmigas senilai 463,47 juta dolar AS.
"Ekspor terbesar bulan ini berasal dari Pelabuhan Amamapare yaitu senilai 448,85 juta dolar AS atau dengan kata lain 98,29 persen dari total ekspor Papua," katanya.
Menurut Adriana, secara kumulatif, total ekspor Papua pada Januari-Mei 2022 adalah senilai 2.724,53 juta dolar AS atau meningkat 114,67 persen dibandingkan total ekspor Januari-Mei 2021 yang senilai 1.269,16 juta dolar AS.
"Komoditas ekspor yang dimuat di pelabuhan maupun bandara di Papua sebesar 463,47 juta dolar AS di mana pada Mei 2022 tercatat empat pelabuhan muat ekspor di Papua yaitu Bandara Sentani, Pelabuhan Amamapare, Pelabuhan Serui dan Pelabuhan Bade," ujarnya.
Dia menjelaskan terdapat sebesar 4,48 juta dolar AS barang ekspor berasal dari Papua yang dimuat di luar Papua yakni senilai 4,47 juta dolar AS dimuat di Pelabuhan Tanjung Perak dan senilai 0,01 juta dolar AS dimuat di Bandara Soekarno Hatta.
"Komoditas ekspor asal Papua yang dimuat di luar Papua pada Mei adalah dari Golongan Kayu dan Barang dari Kayu (HS44) senilai 4,39 juta dolar AS, dari golongan Ikan, krustasea, dan moluska (HS03) senilai 0,09 juta dolar AS," katanya lagi.
Dia menambahkan pada periode Januari-Mei 2022 dibandingkan periode yang sama 2021, ekspor komoditi asal Papua yang diekspor dari pelabuhan luar Papua mengalami peningkatan, di mana persentase ekspor terbesar pada golongan Kayu dan Barang dari Kayu (HS44) memberikan andil 95,55 persen.