Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua mengalokasikan anggaran sebesar Rp500 juta untuk perbaikan lima lampu merah yang tersebar di dalam pusat kota pada wilayah setempat.
Kepala Dinas Perhubungan Jayawijaya Pardomuan Harahap di Wamena, Selasa, mengatakan meskipun alokasi anggaran tersebut sangat kecil untuk perbaikan namun pihaknya akan mengoptimalkannya.
"Alokasi dana kecil sekali, sekitar Rp500 juta karena ini kalau dilihat kondisi lampu, sebenarnya tidak cukup karena untuk harus mengganti semua lampu yang sudah pecah dan ada beberapa panel di dalam yang sudah rusak," katanya.
Menurut Pardomuan, anggaran sebesar Rp500 juta tersebut sudah termasuk biaya mendatangkan teknisi dari Surabaya untuk memperbaiki lampu-lampu yang rusak.
"Termasuk tenaga teknis, mereka pasti akan mengadakan perhitungan mungkin dua teknisi dari sana, termasuk biaya dari sana ke sini, penginapan, termasuk ongkos untuk perusahaannya tersebut," katanya.
Dia menjelaskan pihaknya mendatangkan teknisi sebab hingga kini pemerintah kabupaten maupun Provinsi Papua tidak memiliki teknisi khusus untuk memperbaiki lampu merah.
"Mudah-mudahan kalau pekerjaan ini bisa jalan tahun ini, mungkin tidak semua titik dahulu karena membutuhkan biaya yang besar untuk memperbaiki lima titik lampu merah tersebut," katanya.
Dia menambahkan pihaknya mengajak masyarakat ikut menjaga kondisi lampu merah tersebut sebab bermanfaat untuk kepentingan masyarakat sendiri.
"Kondisi lampu merah yang sekarang ada ini, semua lampunya sudah pecah karena dilempar orang tidak bertanggungjawab," katanya.
Kepala Dinas Perhubungan Jayawijaya Pardomuan Harahap di Wamena, Selasa, mengatakan meskipun alokasi anggaran tersebut sangat kecil untuk perbaikan namun pihaknya akan mengoptimalkannya.
"Alokasi dana kecil sekali, sekitar Rp500 juta karena ini kalau dilihat kondisi lampu, sebenarnya tidak cukup karena untuk harus mengganti semua lampu yang sudah pecah dan ada beberapa panel di dalam yang sudah rusak," katanya.
Menurut Pardomuan, anggaran sebesar Rp500 juta tersebut sudah termasuk biaya mendatangkan teknisi dari Surabaya untuk memperbaiki lampu-lampu yang rusak.
"Termasuk tenaga teknis, mereka pasti akan mengadakan perhitungan mungkin dua teknisi dari sana, termasuk biaya dari sana ke sini, penginapan, termasuk ongkos untuk perusahaannya tersebut," katanya.
Dia menjelaskan pihaknya mendatangkan teknisi sebab hingga kini pemerintah kabupaten maupun Provinsi Papua tidak memiliki teknisi khusus untuk memperbaiki lampu merah.
"Mudah-mudahan kalau pekerjaan ini bisa jalan tahun ini, mungkin tidak semua titik dahulu karena membutuhkan biaya yang besar untuk memperbaiki lima titik lampu merah tersebut," katanya.
Dia menambahkan pihaknya mengajak masyarakat ikut menjaga kondisi lampu merah tersebut sebab bermanfaat untuk kepentingan masyarakat sendiri.
"Kondisi lampu merah yang sekarang ada ini, semua lampunya sudah pecah karena dilempar orang tidak bertanggungjawab," katanya.