Jayapura (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Papua mengirim satu kompi brimob ke Kobakma, Kabupaten Mamberamo Tengah guna mengantisipasi dampak aksi pemalangan yang terjadi di wilayah tersebut.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri di Jayapura, Selasa, mengatakan pihaknya telah memberangkatkan satu kompi brimob ke Kobakma pada Senin pagi (11/7).
"Selasa (12/7) kembali diberangkatkan dua kompi guna menambah kekuatan di wilayah yang kini tengah terjadi aksi pemalangan," katanya.
Menurut Kapolda Fakhiri, sangat disayangkan aksi pemalangan yang dilakukan untuk fasilitas umum hingga menyebabkan warga dan ASN dilaporkan mengungsi keluar dari wilayah tersebut.
"Belum dipastikan berapa banyak masyarakat yang mengungsi ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya juga menyayangkan aksi demo yang disertai pemalangan dan berharap masyarakat tidak terpengaruh hingga melakukan aksi anarkis.
"Memang dari video yang beredar, aksi pemalangan dilakukan terhadap Mapolres Mamberamo Tengah, jalan dan sejumlah bangunan," katanya lagi.
Dia menambahkan aksi tersebut terkait proses hukum yang dilakukan KPK dan itu sudah sesuai prosedur serta tidak ada unsur politik apalagi politik praktis di mana Polda Papua sendiri telah menyiapkan langkah-langkah ekstra dan berharap masyarakat yang bermain politik tidak lagi ke hal-hal negatif hingga membuat kisruh baru dan menyebabkan ketidakstabilan di Kabupaten Mamberamo Tengah.
"Seorang pejabat tidak boleh dengan seenaknya melakukan hal-hal yang melanggar hukum, " ujarnya lagi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Mamberamo Tengah Hilda Wally mengaku, 58 paramedis yang bertugas di puskesmas dan RSUD Lukas Enembe di Kobakma sudah diungsikan sejak Sabtu (9/7).
"Pelayanan kesehatan saat ini hanya dilayani tenaga kesehatan asli Mamberamo Tengah karena yang berasal dari luar daerah semuanya sudah mengungsi hingga batas waktu yang belum ditentukan," katanya.