Wamena (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jayawijaya menyebutkan pengiriman sayur dan buah-buahan dari wilayah setempat ke PT Freeport Indonesia (PTFI) di Timika masih berlangsung hingga kini.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jayawijaya Lukas Kossay di Wamena, Selasa, mengatakan kerja sama yang sudah hampir setahun itu berjalan lancar sesuai kesepakatan.
"Kami mengirim labu siam dan alpukat, kacang panjang, kol bunga dan ini sudah hampir satu tahun," katanya.
Menurut Lukas, pihaknya lebih banyak mengirim sayur labu siam pasalnya, itu yang lebih banyak diminta oleh pihak Freeport.
"Setiap hari kami mengirim hingga satu sampai dua ton," ujarnya.
Dia menjelaskan sayur-sayur yang dikirim tersebut merupakan produksi petani tradisional dan cara budidayanya tidak menggunakan pupuk berbahan kimia.
"Ada sekitar beberapa kelompok dari Hitigima, Hepuba, Megapura dan Kosihilapok," katanya lagi.
Dia menambahkan pemerintah menampung bahan-bahan itu di Koperasi Disnakerindag lalu selanjutnya dikirim ke Kabupaten Mimika menggunakan jalur penerbangan subsidi atau tol udara.
"Kami mengirim sesuai permintaan konsumen, jadi petani jual ke koperasi, terus kami yang kirim dengan memakai timbangan," ujarnya lagi.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jayawijaya Lukas Kossay di Wamena, Selasa, mengatakan kerja sama yang sudah hampir setahun itu berjalan lancar sesuai kesepakatan.
"Kami mengirim labu siam dan alpukat, kacang panjang, kol bunga dan ini sudah hampir satu tahun," katanya.
Menurut Lukas, pihaknya lebih banyak mengirim sayur labu siam pasalnya, itu yang lebih banyak diminta oleh pihak Freeport.
"Setiap hari kami mengirim hingga satu sampai dua ton," ujarnya.
Dia menjelaskan sayur-sayur yang dikirim tersebut merupakan produksi petani tradisional dan cara budidayanya tidak menggunakan pupuk berbahan kimia.
"Ada sekitar beberapa kelompok dari Hitigima, Hepuba, Megapura dan Kosihilapok," katanya lagi.
Dia menambahkan pemerintah menampung bahan-bahan itu di Koperasi Disnakerindag lalu selanjutnya dikirim ke Kabupaten Mimika menggunakan jalur penerbangan subsidi atau tol udara.
"Kami mengirim sesuai permintaan konsumen, jadi petani jual ke koperasi, terus kami yang kirim dengan memakai timbangan," ujarnya lagi.