Jayapura (ANTARA) -
Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Papua menyebutkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) setempat terealisasi sebesar Rp1,3 triliun atau 110 persen per Juli 2022 dari targetnya yakni Rp1,2 triliun.

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Papua Setyo Wahyudi di Jayapura, Selasa, mengatakan target PAD 2022 tersebut telah terealisasi pada pekan pertama Juli 2022.

"Penyumbang atau yang memberikan kontribusi terbesar pada PAD Provinsi Papua masih dari perusahaan PT Freeport Indonesia," katanya.

Menurut Setyo, memang kontribusi terbesar PAD Provinsi Papua berasal dari setoran laba bersih PT Freeport Indonesia sesuai Undang-Undang Minerba, di samping itu, ada juga sektor lainnya seperti pajak kendaraan bermotor.

"Untuk dampak pemekaran yang nantinya akan terpengaruh dengan pendapatan asli daerah juga akan disesuaikan dengan Undang-Undang Daerah Otonom Baru (DOB)," ujarnya.

Dia menjelaskan pasti akan ada perubahan pada PAD, tetapi pihaknya akan berpatokan dan melihat dasar hukum dari UU DOB serta kapan berlakunya.

"Selain itu, pada sidang perubahan APBD nanti melalui sidang penetapan anggaran, tentu akan ada perubahan lagi dari target PAD Papua yang ada kini," katanya lagi.
 
Sebelumnya, pada 2021, Bapenda Papua menyebut PAD setempat mencapai 106,90 persen atau melebihi target yang telah ditetapkan.

Pewarta : Qadri Pratiwi
Editor : Hendrina Dian Kandipi
Copyright © ANTARA 2024