Jayapura (ANTARA) -
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Papua mendorong kabupaten dan kota agar bersinergi membantu pemerintah dalam menurunkan angka stunting hingga 16 persen pada 2024 mendatang di Bumi Cenderawasih.
 
Koordinator Satgas Percepatan Penurunan Stunting BKKBN Provinsi Papua Mochammad Sodiq di Jayapura, Sabtu mengatakan pihaknya menilai sinergi yang terbangun pada tingkat kabupaten dan kota dengan para organisasi perangkat daerah (OPD) belum optimal.
 
"Jika hal ini tidak berjalan dengan baik, maka akan susah mencapai target penurunan angka stunting di Papua," katanya.
 
Menurut Sodiq, selain itu juga dibutuhkan sosialisasi secara berkala agar masyarakat dapat lebih paham lagi akan pentingnya perhatian bagi pertumbuhan anak.
 
"Pemahaman terhadap stunting pada masyarakat pedalaman Papua masih rendah yakni berkisar di angka 86 persen," ujarnya.
 
Dia menjelaskan selain belum optimal koordinasi antar-OPD, namun lokasi menuju ke setiap kampung juga menjadi kendala untuk mencapai target.
 
"Kami berharap adanya kerja sama mulai dari tingkat OPD terkait lalu Puskesmas,Posyandu dan kader-kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) membantu mensosialisasikan pentingnya memperhatikan tumbuh kembang anak, " katanya lagi.
 
Dia menambahkan penurunan angka stunting sangat penting siapa lagi yang akan menyelamatkan generasi muda Papua jika tidak dari sekarang terus sosialisasi pentingnya memperhatikan tumbuh kembang anak.
 
 

Pewarta : Qadri Pratiwi
Editor : Hendrina Dian Kandipi
Copyright © ANTARA 2024