Wamena (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua terus mempersiapkan langkah pencegahan penyakit malaria melalui pemeriksaan terhadap setiap warga.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya, dr. Willy Mambieuw di Wamena, Kamis, mengatakan walaupun Jayawijaya bukan daerah endemik namun perlu langka pencegahan.
"Setiap pasien yang datang berkunjung ke puskesmas itu harus melakukan pemeriksaan secara berkala untuk malaria, kemudian ibu hamil juga diperiksa, itu strategi yang kami buat," katanya.
Menurut Willy, berdasarkan laporan yang diterima dari puskesmas maupun rumah sakit, tahun lalu tidak ditemukan kasus malaria di Kabupaten Jayawijaya di mana rata-rata kasus malaria yang ditemukan berasal dari warga yang baru datang dari luar Jayawijaya seperti Jayapura dan beberapa kabupaten sekitar.
"Data terakhir 2022 kalau saya tidak salah sekitar 240. Itu yang tercatat Januari - Juli. Itu yang masuk laporan fasiankes dari RS dan puskesmas, tetapi itu bukan berasal dari Wamena, itu kasus ekspor yang kita terima dari perjalanan," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya memastikan ada target pencegahan malaria yang harus dicapai dan untuk hal itu perlu keterlibatan berbagai pihak seperti badan perencanaan pembangunan daerah (Bappeda) serta dinas pemberdayaan perempuan.
"Dalam rangka percepatan eliminasi malaria di Jayawijaya, pemerintah setempat bekerjasama dengan yayasan Gapai Harapan Papua melaksanakan sosialisasi Peraturan Bupati Jayawijaya Nomor 29 tentang eliminasi malaria kepada lintas sektor," katanya lagi.
Sekadar diketahui, kegiatan yang berlangsung di salah satu hotel di Jayawijaya ini dihadiri pejabat daerah seperti Asisten I, Kepala Dinas Kesehatan dan Kabag Humas Jayawijaya dan perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya, dr. Willy Mambieuw di Wamena, Kamis, mengatakan walaupun Jayawijaya bukan daerah endemik namun perlu langka pencegahan.
"Setiap pasien yang datang berkunjung ke puskesmas itu harus melakukan pemeriksaan secara berkala untuk malaria, kemudian ibu hamil juga diperiksa, itu strategi yang kami buat," katanya.
Menurut Willy, berdasarkan laporan yang diterima dari puskesmas maupun rumah sakit, tahun lalu tidak ditemukan kasus malaria di Kabupaten Jayawijaya di mana rata-rata kasus malaria yang ditemukan berasal dari warga yang baru datang dari luar Jayawijaya seperti Jayapura dan beberapa kabupaten sekitar.
"Data terakhir 2022 kalau saya tidak salah sekitar 240. Itu yang tercatat Januari - Juli. Itu yang masuk laporan fasiankes dari RS dan puskesmas, tetapi itu bukan berasal dari Wamena, itu kasus ekspor yang kita terima dari perjalanan," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya memastikan ada target pencegahan malaria yang harus dicapai dan untuk hal itu perlu keterlibatan berbagai pihak seperti badan perencanaan pembangunan daerah (Bappeda) serta dinas pemberdayaan perempuan.
"Dalam rangka percepatan eliminasi malaria di Jayawijaya, pemerintah setempat bekerjasama dengan yayasan Gapai Harapan Papua melaksanakan sosialisasi Peraturan Bupati Jayawijaya Nomor 29 tentang eliminasi malaria kepada lintas sektor," katanya lagi.
Sekadar diketahui, kegiatan yang berlangsung di salah satu hotel di Jayawijaya ini dihadiri pejabat daerah seperti Asisten I, Kepala Dinas Kesehatan dan Kabag Humas Jayawijaya dan perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.