Biak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua mendorong pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) orang asli Bumi Cenderawasih (OAP) untuk memanfaatkan media sosial dalam memasarkan hasil produk usaha industri rumahan guna menambah penghasilan keluarga.
"Pemasaran produk usaha melalui pameran pembangunan sangat terbatas waktunya namun jika memanfaatkan media sosial seperti facebook, twitter, instagram dan youtube bisa menjangkau ke seluruh penjuru daerah di Indonesia," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Biak Numfor Yubelius Usior di Biak, Sabtu.
Menurut Usior, kecenderungan pelaku UMKM orang asli Papua banyak memasarkan produk usaha dijual ke pasar dan pada saat acara pameran tertentu.
"Untuk mengubah cara pemasaran pelaku UMKM Biak supaya lebih luas, pihak Disperindag mulai mengenalkan cara lain pemasaran hasil usaha secara digitalisasi via media sosial," ujarnya.
Dia menjelaskan cara pemasaran di media sosial atau secara daring ada yang sudah berjalan namun masih sebagian besar masih ada yang menjual produk usahanya langsung ke pasar.
"Dengan pesatnya perkembangan era digitalisasi saat ini menuntut pelaku usaha harus menyesuaikan kemajuan teknologi sebagai sarana pemasaran hasil produksi industri rumah tangganya," katanya lagi.
Dia menambahkan beberapa produk usaha rumah tangga yang sudah dihasilkan pelaku UMKM Biak, di antaranya keripik keladi, sagu, makanan cemilan bahan olahan sagu, ikan asar Julung dan produk makanan minuman lainnya.
"Selain itu, produk kerajinan seperti aksesoris hiasan khas mahkota kepala, hingga hiasan khas perempuan asis, bahan rumah tangga, beragam handicraf khas daerah serta alat tradisional Tifa," ujarnya lagi.
Pameran UMKM yang sedang berlangsung diselenggarakan panitia HUT ke-77 Kemerdekaan RI diharapkan menjadi tempat bagi pelaku UMKM memasarkan produk usaha industri rumahan.
Pantauan ANTARA, hingga Sabtu lokasi pemeran pembangunan dan UMKM Biak di kawasan hanggar Lanud Manuhua masih ramai dikunjungi masyarakat Biak untuk membeli berbagai kebutuhan rumah tangga.
"Pemasaran produk usaha melalui pameran pembangunan sangat terbatas waktunya namun jika memanfaatkan media sosial seperti facebook, twitter, instagram dan youtube bisa menjangkau ke seluruh penjuru daerah di Indonesia," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Biak Numfor Yubelius Usior di Biak, Sabtu.
Menurut Usior, kecenderungan pelaku UMKM orang asli Papua banyak memasarkan produk usaha dijual ke pasar dan pada saat acara pameran tertentu.
"Untuk mengubah cara pemasaran pelaku UMKM Biak supaya lebih luas, pihak Disperindag mulai mengenalkan cara lain pemasaran hasil usaha secara digitalisasi via media sosial," ujarnya.
Dia menjelaskan cara pemasaran di media sosial atau secara daring ada yang sudah berjalan namun masih sebagian besar masih ada yang menjual produk usahanya langsung ke pasar.
"Dengan pesatnya perkembangan era digitalisasi saat ini menuntut pelaku usaha harus menyesuaikan kemajuan teknologi sebagai sarana pemasaran hasil produksi industri rumah tangganya," katanya lagi.
Dia menambahkan beberapa produk usaha rumah tangga yang sudah dihasilkan pelaku UMKM Biak, di antaranya keripik keladi, sagu, makanan cemilan bahan olahan sagu, ikan asar Julung dan produk makanan minuman lainnya.
"Selain itu, produk kerajinan seperti aksesoris hiasan khas mahkota kepala, hingga hiasan khas perempuan asis, bahan rumah tangga, beragam handicraf khas daerah serta alat tradisional Tifa," ujarnya lagi.
Pameran UMKM yang sedang berlangsung diselenggarakan panitia HUT ke-77 Kemerdekaan RI diharapkan menjadi tempat bagi pelaku UMKM memasarkan produk usaha industri rumahan.
Pantauan ANTARA, hingga Sabtu lokasi pemeran pembangunan dan UMKM Biak di kawasan hanggar Lanud Manuhua masih ramai dikunjungi masyarakat Biak untuk membeli berbagai kebutuhan rumah tangga.