Jayapura (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Papua terus melakukan berbagai upaya agar anak yang menjadi sasaran vaksinasi dapat terjangkau dan berharap pemerintah daerah pada 29 kabupaten serta kota aktif dalam mensosialisasikan pentingnya vaksinasi campak dan rubella bagi anak-anak.

Kepala Seksi Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Papua dr. Elianus Tabuni kepada Antara di Jayapura, Senin, mengatakan akibat masih rendahnya cakupan imunisasi maka vaksinasi campak dan rubella diperpanjang. 

"Memang benar cakupan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Papua rendah karena ada ketakutan dari orang tua bila anaknya akan divaksin COVID-19 sehingga melarang anak untuk ke sekolah di saat jadwal imunisasi," katanya.

Menurut Tabuni, cakupan bulan imunisasi anak nasional di Papua terendah setelah Sumatera Barat atau berada di nomor 36 dari 37 provinsi di Indonesia di mana rendahnya cakupan BIAN tersebut disebabkan beberapa faktor selain ketakutan orang tua bila anaknya divaksin COVID-19 juga disebabkan tingginya target yang diberikan. 
 
"Selain itu rendahnya tingkat cakupan juga disebabkan kurangnya sosialisasi yang dilakukan pemangku pemerintahan sehingga masyarakat yang sudah termakan isu bila vaksin yang diberikan adalah vaksin COVID-19," ujarnya.
 
Dia menjelaskan padahal vaksin yang diberikan selama program BIAN yaitu pemberian imunisasi tambahan campak dan rubella serta melengkapi dosis imunisasi polio dan DPT-HB-Hib yang terlewat. 
 
"Total sasaran vaksinasi campak dan rubella di Papua mencapai 792.523 anak, hingga usia 12 tahun dan yang diimunisasi baru 140.100 orang," katanya lagi.
 
Dia menambahkan sedangkan target Oral Polio Vaccine (OPV) tercatat 114.416 anak dan yang terealisasi baru 6.053 anak, serta target Inactivated Polio Vaccine (IPV) sebanyak 169.023 anak dan yang diimunisasi sebanyak 2.752 anak. 
 
 

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Hendrina Dian Kandipi
Copyright © ANTARA 2024