Biak (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Biak Numfor, Papua menggencarkan upaya pencegahan demam berdarah dengue (DBD) di 14 kelurahan di daerah itu.

"Sejak Mei hingga September 2022 ada 21 kasus DBD di 14 kelurahan Biak sehingga dilakukan pencegahan untuk mengurangi penyakit demam berdarah," ujar Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes Biak Ruslan Epid di Biak, Kamis.

Ia mengatakan incident rate (IR) demam berdarah di Biak masih rendah 2,92 per 10 ribu penduduk dan tidak ada kasus kematian.

Dia mengakui penyakit demam berdarah muncul karena masih ada kebiasaan masyarakat menyimpan air yang tidak standar di rumah.

Untuk mencegah dan mengendalikan sebaran penyakit DBD akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti, kata Ruslan, Dinkes setempat memperkuat kerja sama lintas sektoral.

"Termasuk juga memberdayakan masyarakat sebagai kader juru pemantau jentik di lingkungan rumah masing-masing," ujarnya.

Upaya lain dilakukan Dinas Kesehatan dalam mencegah DBD, kata dia, melakukan pemberantasan sarang nyamuk, pemberian serbuk abate di rumah warga, dan pengasapan.

Ia menyebut demam berdarah dengue atau biasa juga dikenal sebagai dengue hemoragic fever (DHF) disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang berkembang di daerah tropis dan subtropics.

Infeksi virus dengue ringan dapat menyebabkan demam tinggi, ruam merah pada kulit, dan nyeri pada otot.

Ia menjelaskan spektrum penyakit DBD dapat menyebabkan pendarahan yang parah, tekanan darah menurun drastis, dan kematian.

Dia mengharapkan pencegahan DBD tidak hanya dilaksanakan di tataran rumah tangga tetapi juga di setiap bangunan.

"Seperti kantor, tempat perbelanjaan, tempat ibadah, tempat pendidikan, terminal, pelabuhan, dan fasilitas umum lainnya," kata Ruslan.

Pewarta : Muhsidin
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024