Sentani (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jayapura, Papua menyebutkan bahwa saat ini status Kabupaten Jayapura berada pada tingkat mewaspadai kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Sekretaris Dinas Kesehatan Jayapura Edward Sihotang kepada ANTARA, Sabtu mengatakan sejak Januari sampai Maret 2023 positif DBD sebanyak 32 kasus dan jika disandingkan dengan tahun lalu ini adalah angka setahun.
“Angka setahun kita pada 2022 sama dengan tiga bulan pertama di 2023 dan ini artinya status atau kondisi kita di Kabupaten Jayapura adalah waspada DBD,” katanya.
Menurut Edward lokasi DBD tertinggi yakni di Kampung Doyo Baru Distrik Waibu dan Distrik Sentani, inilah tantangan dinas Kesehatam sekarang untuk menemukan, menangani, dan mencegah dengan cepat penyebarannya secara masif di Kabupaten Jayapura.
“Satu kasus meninggal dunia karena DBD untuk itu kami memperkuat jejaring di seluruh pusat kesehatan masyarakat dan juga menempatkan tenaga surveilans disana agar mereka lebih cepat melihat perkembangan kasus untuk segera ditangani,” ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan rumah sakit karena banyak kasus ditemukan disana.
“Masyarakat menganggap demam biasa, perkiraannya malaria atau flu lalu ditahan di rumah kemudian terjadi perburukan kondisi akhirnya dibawa ke rumah sakit,” katanya lagi.
Dia menambahkan pihaknya mencoba terus membangun koordinasi dengan rumah sakit supaya dari data-data yang diperoleh Dinas Kesehatan lebih cepat melakukan tindakan antisipasi.
“DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk, dua nyamuk yang bisa menularkan virus ini adalah Aedes aegypti dan Aedes albopictus,” ujarnya lagi.