Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, memprioritaskan imunisasi anak maupun vaksinasi COVID-19 ke wilayah pelosok dan pinggiran yang capaiannya masih rendah.
Kepala Dinas Kesehatan Jayawijaya dr Willy Mambieuw di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Jumat, mengatakan pihaknya terus mengupayakan untuk mengejar target pencapaian, terutama untuk masyarakat di wilayah pelosok dan pinggiran yang masih rendah.
"Kami dari dinas kesehatan tidak bisa melakukan sosialisasi sendiri dan memang agak susah. Kami butuh dukungan untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya imunisasi untuk anak sekolah maupun imunisasi rutin untuk bayi dan balita," katanya.
Selain mengajak partisipasi pihak sekolah, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dinas kesehatan mengakui peran pemerintah distrik dan kampung sangat penting agar warga menerima imunisasi.
Willy mengajak masyarakat tidak takut memberikan imunisasi atau vaksin kepada anak mereka, sebab semua itu bertujuan melindungi anak dari serangan penyakit.
Ia mengajak petugas medis yang tersebar di 40 distrik, tetap semangat menjangkau masyarakat dan memberikan pelayanan kesehatan itu.
"Imunisasi anak sekolah, imunisasi anak rutin dari fasilitas layanan kesehatan dinas kesehatan dan juga vaksinasi COVID-19 1, 2 dan booster, itu semua masih di bawah standar dari capaian yang ditetapkan kementerian. Karena itu, kami prioritaskan dengan mengambil berbagai langkah," katanya.
Menurut dia, jika masyarakat terus membatasi diri dengan tidak mengikuti imunisasi atau vaksin COVID-19 maka tidak menutup kemungkinan mereka rentan terserang penyakit, bahkan bisa mengakibatkan kematian.
Oleh karena itu, Pemkab Jayawijaya terus berupaya melindungi warganya dengan mengupayakan berbagai cara untuk meningkatkan capaian imunisasi dan vaksinasi.
Kepala Dinas Kesehatan Jayawijaya dr Willy Mambieuw di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Jumat, mengatakan pihaknya terus mengupayakan untuk mengejar target pencapaian, terutama untuk masyarakat di wilayah pelosok dan pinggiran yang masih rendah.
"Kami dari dinas kesehatan tidak bisa melakukan sosialisasi sendiri dan memang agak susah. Kami butuh dukungan untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya imunisasi untuk anak sekolah maupun imunisasi rutin untuk bayi dan balita," katanya.
Selain mengajak partisipasi pihak sekolah, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dinas kesehatan mengakui peran pemerintah distrik dan kampung sangat penting agar warga menerima imunisasi.
Willy mengajak masyarakat tidak takut memberikan imunisasi atau vaksin kepada anak mereka, sebab semua itu bertujuan melindungi anak dari serangan penyakit.
Ia mengajak petugas medis yang tersebar di 40 distrik, tetap semangat menjangkau masyarakat dan memberikan pelayanan kesehatan itu.
"Imunisasi anak sekolah, imunisasi anak rutin dari fasilitas layanan kesehatan dinas kesehatan dan juga vaksinasi COVID-19 1, 2 dan booster, itu semua masih di bawah standar dari capaian yang ditetapkan kementerian. Karena itu, kami prioritaskan dengan mengambil berbagai langkah," katanya.
Menurut dia, jika masyarakat terus membatasi diri dengan tidak mengikuti imunisasi atau vaksin COVID-19 maka tidak menutup kemungkinan mereka rentan terserang penyakit, bahkan bisa mengakibatkan kematian.
Oleh karena itu, Pemkab Jayawijaya terus berupaya melindungi warganya dengan mengupayakan berbagai cara untuk meningkatkan capaian imunisasi dan vaksinasi.