Wamena (ANTARA) - Sejumlah kontraktor lokal asal Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, menyatakan siap membantu pemerintah daerah setempat maupun pemerintah pusat dalam membangun daerah itu.
Antonius Wetipo, salah satu kontraktor asal Jayawijaya dari Distrik Asolokobal saat di Wamena, Kamis, mengatakan pembangunan atau proyek fisik yang diluncurkan pemerintah ke distrik itu mereka bisa mengerjakan, misalnya jalan raya.
"Kami sudah siap, artinya dukungan peralatan kerja sudah siap juga. Jadi kami sudah sepakat bahwa pembangunan apapun di daerah ini, kami ingin jadi pelakunya," kata Antonius.
Bahkan mereka yakin jika pemerintah mengizinkan pekerjaan peningkatan jalan Wamena - Kurima yang melintasi distrik itu, bisa dikerjakan oleh mereka.
"Saya dengan Pak Ayub Wuka sebagai anak daerah di sini, kami tegaskan bahwa pemerintah dalam hal ini organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dengan pengambil kebijakan, jangan lagi menunjuk orang lain karena ini wilayah kami," kata Antonius.
Kontraktor lokal lainnya, Ayub Wuka mengatakan mereka siap membuktikan kepada pemerintah setempat bahwa anak-anak asli Papua bisa, sebagaimana kebijakan pemerintah untuk memberdayakan kontraktor lokal.
"Saya mohon kepada pengambil kebijakan agar pekerjaan jalan di sini kami yang kerjakan sebab itu juga harapan masyarakat di Asolokobal," kata Ayub.
Kepala Distrik Asolokobal, Yusten Asso mengatakan sebelumnya sudah dilakukan pertemuan antara pemerintah distrik bersama masyarakat dan mereka sepakat agar pekerjaan seperti pembangunan jalan di sana dikerjakan anak-anak di daerah itu.
"Tidak boleh tenaga dari luar yang kerjakan. Kita orang Asolokobal yang harus kerja. Kalau dari luar yang masuk, saya sebagai yang punya wilayah Distrik Asolokobal akan halang," kata Yusten Asso.
Antonius Wetipo, salah satu kontraktor asal Jayawijaya dari Distrik Asolokobal saat di Wamena, Kamis, mengatakan pembangunan atau proyek fisik yang diluncurkan pemerintah ke distrik itu mereka bisa mengerjakan, misalnya jalan raya.
"Kami sudah siap, artinya dukungan peralatan kerja sudah siap juga. Jadi kami sudah sepakat bahwa pembangunan apapun di daerah ini, kami ingin jadi pelakunya," kata Antonius.
Bahkan mereka yakin jika pemerintah mengizinkan pekerjaan peningkatan jalan Wamena - Kurima yang melintasi distrik itu, bisa dikerjakan oleh mereka.
"Saya dengan Pak Ayub Wuka sebagai anak daerah di sini, kami tegaskan bahwa pemerintah dalam hal ini organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dengan pengambil kebijakan, jangan lagi menunjuk orang lain karena ini wilayah kami," kata Antonius.
Kontraktor lokal lainnya, Ayub Wuka mengatakan mereka siap membuktikan kepada pemerintah setempat bahwa anak-anak asli Papua bisa, sebagaimana kebijakan pemerintah untuk memberdayakan kontraktor lokal.
"Saya mohon kepada pengambil kebijakan agar pekerjaan jalan di sini kami yang kerjakan sebab itu juga harapan masyarakat di Asolokobal," kata Ayub.
Kepala Distrik Asolokobal, Yusten Asso mengatakan sebelumnya sudah dilakukan pertemuan antara pemerintah distrik bersama masyarakat dan mereka sepakat agar pekerjaan seperti pembangunan jalan di sana dikerjakan anak-anak di daerah itu.
"Tidak boleh tenaga dari luar yang kerjakan. Kita orang Asolokobal yang harus kerja. Kalau dari luar yang masuk, saya sebagai yang punya wilayah Distrik Asolokobal akan halang," kata Yusten Asso.