Biak (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Biak Numfor, Papua, melakukan surveilans pengamatan sistematis dan terus menerus terhadap seratusan pasien diare yang dirawat di rumah sakit umum daerah setempat.
"Masyarakat agar mewaspadai penyakit diare yang bisa timbul jika warga mengkonsumsi air tidak bersih. Secara umum penyebab penyakit diare disebabkan perilaku hidup warga yang tidak sehat dan tak mempedulikan kebersihan lingkungan," kata Kepala Bidang Pengendalian Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Biak Ruslan Epid di Biak, Minggu.
Ruslan mengatakan, pihak Dinkes selama 24 jam melakukan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons penyebab kasus pasien diare Biak yang meningkat dirawat 200-an di RSUD Biak pada dua minggu terakhir.
Ruslan mengakui surveilans di puskesmas maupun rumah sakit dalam melakukan kewaspadaan dini terhadap hal-hal yang berpotensi menimbulkan wabah atau kejadian luar biasa.
Diakui Ruslan, Dinkes gencar melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat pentingnya menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam keseharian.
Kebiasaan PHBS, menurut Ruslan, di antaranya warga selalu membiasakan diri untuk cuci tangan pakai sabun, minum air yang dimasak serta makanan sayuran yang dicuci bersih sebelum dimasak.
"Cuci tangan pakai sabun dapat menghindari kita dari berbagai risiko infeksi dan penyakit serta berkontribusi meningkatnya derajat kesehatan kita semua," ujarnya.
Sebelumnya, Direktur RSUD Biak dr Ricardo R.Mayor menyebut, pasien rawat inap di RSUD Biak saat ini sudah mencapai lebih 200-an orang sehingga tempat perawatan pasien rawat inap sebagian besar terisi penuh.
"Masyarakat agar mewaspadai penyakit diare yang bisa timbul jika warga mengkonsumsi air tidak bersih. Secara umum penyebab penyakit diare disebabkan perilaku hidup warga yang tidak sehat dan tak mempedulikan kebersihan lingkungan," kata Kepala Bidang Pengendalian Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Biak Ruslan Epid di Biak, Minggu.
Ruslan mengatakan, pihak Dinkes selama 24 jam melakukan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons penyebab kasus pasien diare Biak yang meningkat dirawat 200-an di RSUD Biak pada dua minggu terakhir.
Ruslan mengakui surveilans di puskesmas maupun rumah sakit dalam melakukan kewaspadaan dini terhadap hal-hal yang berpotensi menimbulkan wabah atau kejadian luar biasa.
Diakui Ruslan, Dinkes gencar melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat pentingnya menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam keseharian.
Kebiasaan PHBS, menurut Ruslan, di antaranya warga selalu membiasakan diri untuk cuci tangan pakai sabun, minum air yang dimasak serta makanan sayuran yang dicuci bersih sebelum dimasak.
"Cuci tangan pakai sabun dapat menghindari kita dari berbagai risiko infeksi dan penyakit serta berkontribusi meningkatnya derajat kesehatan kita semua," ujarnya.
Sebelumnya, Direktur RSUD Biak dr Ricardo R.Mayor menyebut, pasien rawat inap di RSUD Biak saat ini sudah mencapai lebih 200-an orang sehingga tempat perawatan pasien rawat inap sebagian besar terisi penuh.