Biak (ANTARA) - Kementerian Sosial RI memberikan bantuan 30 unit mesin jahit untuk warga orang asli Papua di empat kabupaten yakni Biak Numfor, Supiori, Waropen dan Kepulauan Yapen, Papua.
Widyaiswara Utama Pusat Pendidikan Latihan Kesejahteraan Sosial Kemensos Sri Tjahyorini di Biak, Rabu mengatakan bantuan mesin jahit Kemensos untuk membekali warga orang asli Papua ketrampilan menjahit pakaian.
"Penerima bantuan mesin jahit Kemensos juga diberikan pelatihan menjahit dengan mendatangkan pengajar dari Kota Surabaya, Jawa Timur, " ujarnya.
Sri menyebutkan, ketrampilan menjahit warga asli Papua diharapkan ke depan dapat menjadi profesi pekerjaan di rumah untuk mendapatkan uang buat kebutuhan keluarga.
Sri memuji kesungguhan dan ketekunan perempuan orang asli Papua yang menunjukkan ketrampilan menjahit pakaian maupun batik yang dibuat dengan baik.
"Harapan saya mesin jahit bantuan ini bisa dirawat dan mendatangkan uang untuk menambah penghasilan ekonomi keluarga, " harap Sri.
Instruktur menjahit Teguh mengatakan, bekal menjahit pakaian untuk warga asli Papua sangat berguna dalam menambah usaha penghasilan tambahan ekonomi keluarga.
"Saya juga mengajarkan cara bongkar pasang operasional mesin jahit bantuan Kemensos supaya bisa digunakan dengan awet di rumah, " harap instruktur menjahit Teguh menjawab ANTARA di Biak.
Sebelumnya, Staf Ahli Menteri Sosial Benhur Tommi Mano memberikan apresiasi atas keseriusan perempuan orang asli Papua yang ikut pelatihan ketrampilan menjahit dan membatik diselenggarakan Kemensos di Biak.
"Saya harapkan dengan bekal ketrampilan membatik tulis dan menjahit pakaian bisa memberikan nilai ekonomis buat menopang kebutuhan keluarga, " harap Tommi Mano saat meninjau latihan ketrampilan menjahit pakaian bagi warga asli Papua di Biak.
Beberapa perempuan orang asli Papua tampak bersemangat menjahit pakaian untuk keluarga dengan memanfaatkan mesin jahit bantuan Kemensos Republik Indonesia.
Widyaiswara Utama Pusat Pendidikan Latihan Kesejahteraan Sosial Kemensos Sri Tjahyorini di Biak, Rabu mengatakan bantuan mesin jahit Kemensos untuk membekali warga orang asli Papua ketrampilan menjahit pakaian.
"Penerima bantuan mesin jahit Kemensos juga diberikan pelatihan menjahit dengan mendatangkan pengajar dari Kota Surabaya, Jawa Timur, " ujarnya.
Sri menyebutkan, ketrampilan menjahit warga asli Papua diharapkan ke depan dapat menjadi profesi pekerjaan di rumah untuk mendapatkan uang buat kebutuhan keluarga.
Sri memuji kesungguhan dan ketekunan perempuan orang asli Papua yang menunjukkan ketrampilan menjahit pakaian maupun batik yang dibuat dengan baik.
"Harapan saya mesin jahit bantuan ini bisa dirawat dan mendatangkan uang untuk menambah penghasilan ekonomi keluarga, " harap Sri.
Instruktur menjahit Teguh mengatakan, bekal menjahit pakaian untuk warga asli Papua sangat berguna dalam menambah usaha penghasilan tambahan ekonomi keluarga.
"Saya juga mengajarkan cara bongkar pasang operasional mesin jahit bantuan Kemensos supaya bisa digunakan dengan awet di rumah, " harap instruktur menjahit Teguh menjawab ANTARA di Biak.
Sebelumnya, Staf Ahli Menteri Sosial Benhur Tommi Mano memberikan apresiasi atas keseriusan perempuan orang asli Papua yang ikut pelatihan ketrampilan menjahit dan membatik diselenggarakan Kemensos di Biak.
"Saya harapkan dengan bekal ketrampilan membatik tulis dan menjahit pakaian bisa memberikan nilai ekonomis buat menopang kebutuhan keluarga, " harap Tommi Mano saat meninjau latihan ketrampilan menjahit pakaian bagi warga asli Papua di Biak.
Beberapa perempuan orang asli Papua tampak bersemangat menjahit pakaian untuk keluarga dengan memanfaatkan mesin jahit bantuan Kemensos Republik Indonesia.