Jayapura (ANTARA) - Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayor Jenderal TNI Muhammad Saleh Mustafa, menegaskan kepada kelompok bersenjata di sana jangan menjadikan masyarakat sebagai tameng.
 
"Jangan jadikan masyarakat sebagai tameng karena aparat keamanan akan mengejar dan menangkap secara terukur," kata dia. 
 
"Yang akan ditangkap adalah mereka yang namanya sudah masuk dalam daftar, di antaranya Nason Mimin dan lainnya," kata dia, menjawab pertanyaan ANTARA di Jayapura, Papua, Sabtu.
 
Diakui, saat ini TNI-Polri tengah mengejar mereka di Kabupaten Pegunungan Bintang secara terukur sehingga dipastikan tidak menyasar ke masyarakat.
 
Masyarakat juga diingatkan jangan bergabung sekaligus menjauh dari gerombolan pengacau itu serta tidak mengizinkan tempatnya menjadi persembunyian mereka. 
 
Selama ini, kata dia, gerombolan bersenjata di sana menggunakan masyarakat sebagai tameng sehingga menyulitkan alat negara saat menggulung mereka. 
 
Sementara itu Kepala Polres Pegunungan Bintang, AKBP Muhammad Davi Bustomi, secara terpisah mengakui situasi kamtibmas di Kabupaten Pegunungan Bintang berangsur-angsur kondusif.
 
Ia berharap masyarakat tetap beraktivitas secara wajar sehari-hari karena TNI-Polri terus bersiaga.
 
"TNI-Polri akan menjaga keamanan termasuk kawasan bandara sehingga kamikami berharap operasionalisasi bandara kembali dibuka untuk penerbangan komersil," kata dia.

Gerombolan bersenjata di Papua sejak Sabtu (7/1) menebar teror dengan membakar gedung SMKN 1 dan Disdukcapil Pegubin serta menembak pesawat milik Ikairos sesaat hendak mendarat di Bandara Oksibil.
 
Kelompok bersenjata ini kerap menebar teror, di antaranya menembaki dan membunuh warga sipil dan TNI-Polri, membakar fasilitas umum, serta berupaya memisahkan Papua dari NKRI.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pangdam Cenderawasih: Kelompok bersenjata jangan jadikan warga tameng

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024