Biak (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Biak Numfor, Papua mengajak masyarakat setempat untuk mencegah p
penyakit kaki gajah atau Filariasis dengan minum obat.
"Program minum obat pencegahan penyakit kaki gajah kepada warga usia mulai dua tahun hingga 70 tahun satu dosis setiap tahun selama lima tahun berturut-turut, " kata Kabid Pengendalian Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Biak Numfor Ruslan Epid menanggapi ANTARA Biak, Kamis.
Pencapaian target program minum obat pencegahan penyakit kaki gajah di Biak Numfor sesuai data mencapai 65 persen dari target 70 persen untuk warga berusia 2 tahun hingga 70 tahun.
Diakuinya, penyakit kaki gajah hingga saat ini masih menjadi masalah kesehatan yang serius bagi anak-anak maupun orang dewasa, baik pria maupun wanita.
"Seorang bisa saja tertular penyakit kaki gajah yang dapat ditularkan dengan perantaraan nyamuk sebagai vektornya," sebut Ruslan.
Berbeda dengan penyakit demam berdarah dengue (DBD) atau malaria yang hanya ditularkan oleh satu jenis nyamuk tertentu namun penyakit Filariasis dapat ditularkan oleh semua jenis nyamuk.
"Kami harapkan di tahun keenam program minum obat bisa berlanjut guna mencegah penyakit kaki gajah di kalangan warga Biak Numfor, " harap Ruslan.
Pengawasan minum obat Filariasis, lanjut dia, menjadi hal penting dilakukan warga berusia dua tahun hingga 70 tahun sebagai upaya pemerintah mencegah penularan penyakit kaki gajah.
Program minum obat Filariasis dilakukan pada bulan eliminasi penyakit kaki gajah (Belkaga) dikhususkan warga berusia 2-70 tahun.
penyakit kaki gajah atau Filariasis dengan minum obat.
"Program minum obat pencegahan penyakit kaki gajah kepada warga usia mulai dua tahun hingga 70 tahun satu dosis setiap tahun selama lima tahun berturut-turut, " kata Kabid Pengendalian Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Biak Numfor Ruslan Epid menanggapi ANTARA Biak, Kamis.
Pencapaian target program minum obat pencegahan penyakit kaki gajah di Biak Numfor sesuai data mencapai 65 persen dari target 70 persen untuk warga berusia 2 tahun hingga 70 tahun.
Diakuinya, penyakit kaki gajah hingga saat ini masih menjadi masalah kesehatan yang serius bagi anak-anak maupun orang dewasa, baik pria maupun wanita.
"Seorang bisa saja tertular penyakit kaki gajah yang dapat ditularkan dengan perantaraan nyamuk sebagai vektornya," sebut Ruslan.
Berbeda dengan penyakit demam berdarah dengue (DBD) atau malaria yang hanya ditularkan oleh satu jenis nyamuk tertentu namun penyakit Filariasis dapat ditularkan oleh semua jenis nyamuk.
"Kami harapkan di tahun keenam program minum obat bisa berlanjut guna mencegah penyakit kaki gajah di kalangan warga Biak Numfor, " harap Ruslan.
Pengawasan minum obat Filariasis, lanjut dia, menjadi hal penting dilakukan warga berusia dua tahun hingga 70 tahun sebagai upaya pemerintah mencegah penularan penyakit kaki gajah.
Program minum obat Filariasis dilakukan pada bulan eliminasi penyakit kaki gajah (Belkaga) dikhususkan warga berusia 2-70 tahun.