Biak (ANTARA) - Balai Wilayah Sungai (BWS) Provinsi Papua tahun 2023 mengoptimalkan dua saluran irigasi Bendungan Sanggar Sima di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah dan Kabupaten Keerom,Papua untuk menyuplai kebutuhan air di lahan pertanian warga setempat.
"Dua irigasi yang sudah ada dibangun di Nabire dan Keerom diharapkan menjadi sumber utama untuk menyediakan kebutuhan air dalam upaya melayani lahan pertanian warga, " kata Kepala Balai Wilayah Sungai Papua Nimbrot Rumaropen di Biak, Minggu.
Ia mengatakan Bendungan Wanggar Sima dibangun untuk mengairi lahan pertanian dengan kapasitas 2.582 m3/detik di lahan seluas 3.200 hektare Kabupaten Nabire.
Dengan adanya bangunan bendungan Wanggar Sima, lanjut Nimbrot, juga dalam memanfaatkan potensi curah hujan yang tinggi di wilayah tersebut.
Sedangkan bangunan bendungan irigasi Arso Kabupaten Keerom, lanjut dia, untuk menyuplai kebutuhan air bagi sektor pertanian pengembangan komoditas jagung dengan luas lahan mencapai 3.000 hektare.
Nimbrot berharap, melalui fasilitas dibangunnya bendungan untuk mendapatkan hak guna air irigasi dalam menopang sektor pertanian setempat.
"Terutama untuk memberikan kepastian dan perlindungan kepada masyarakat petani pemakai air melalui sumber air permukaan dan air bawah tanah, " sebut Nimbrot.
Untuk kegiatan program lain di tahun 2023/2024, menurut Nimbrot, pihak Balai Wilayah Sungai Papua, juga memfokuskan dalam program optimalisasi operasi pemeliharaan dan rehabilitasi (Opor) bangunan irigasi.
Diakui Nimbrot, sesuai dengan kebijakan Kementerian PUPR untuk hasil fasilitas pembangunan fisik yang sudah dibangun harus dapat juga dipelihara dengan baik
"Setiap bangunan irigasi yang selesai dikerjakan setiap daerah harus dapat memberikan manfaat untuk melayani kebutuhan masyarakat, " harap Kepala BWS Papua Nimbrot Rumaropen.
"Dua irigasi yang sudah ada dibangun di Nabire dan Keerom diharapkan menjadi sumber utama untuk menyediakan kebutuhan air dalam upaya melayani lahan pertanian warga, " kata Kepala Balai Wilayah Sungai Papua Nimbrot Rumaropen di Biak, Minggu.
Ia mengatakan Bendungan Wanggar Sima dibangun untuk mengairi lahan pertanian dengan kapasitas 2.582 m3/detik di lahan seluas 3.200 hektare Kabupaten Nabire.
Dengan adanya bangunan bendungan Wanggar Sima, lanjut Nimbrot, juga dalam memanfaatkan potensi curah hujan yang tinggi di wilayah tersebut.
Sedangkan bangunan bendungan irigasi Arso Kabupaten Keerom, lanjut dia, untuk menyuplai kebutuhan air bagi sektor pertanian pengembangan komoditas jagung dengan luas lahan mencapai 3.000 hektare.
Nimbrot berharap, melalui fasilitas dibangunnya bendungan untuk mendapatkan hak guna air irigasi dalam menopang sektor pertanian setempat.
"Terutama untuk memberikan kepastian dan perlindungan kepada masyarakat petani pemakai air melalui sumber air permukaan dan air bawah tanah, " sebut Nimbrot.
Untuk kegiatan program lain di tahun 2023/2024, menurut Nimbrot, pihak Balai Wilayah Sungai Papua, juga memfokuskan dalam program optimalisasi operasi pemeliharaan dan rehabilitasi (Opor) bangunan irigasi.
Diakui Nimbrot, sesuai dengan kebijakan Kementerian PUPR untuk hasil fasilitas pembangunan fisik yang sudah dibangun harus dapat juga dipelihara dengan baik
"Setiap bangunan irigasi yang selesai dikerjakan setiap daerah harus dapat memberikan manfaat untuk melayani kebutuhan masyarakat, " harap Kepala BWS Papua Nimbrot Rumaropen.