Jayapura (ANTARA) - Uji coba pelaksanaan Full Cycle Program Subsidi Tepat untuk BBM jenis solar bersubsidi di wilayah Papua-Maluku berjalan sangat efektif. Sebab, pembelian solar bersubsidi dengan menggunakan QR Code telah mencapai 100 persen.
Karena itu, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun mengapresiasi tim Pertamina Patra Niaga atas keberhasilan 100 persen penerapan Full Cycle Program Subsidi Tepat di wilayah Provinsi Maluku. Kini pendistribusian BBM bersubsidi dapat sesuai dengan amanat Undang-Undang Energi, yakni diperuntukan bagi masyarakat tidak mampu dan miskin.
"Program ini, secara bertahap harus dikembangkan untuk daerah lain, sehingga subsidi solar lebih tepat sasaran. Seperti halnya penerapan QR Code, pembelian solar bersubsidi di SPBU Reguler Provinsi Maluku sudah berhasil dilakukan," katanya dalam siaran pers kepada Antara di Jayapura, Senin.
Edi mengatakan saat ini transaksi solar bersubsidi di SPBU seluruh Provinsi Maluku wajib menggunakan QR Code. Namun warga yang belum memiliki QR Code tak perlu berkecil hati. Petugas PT Pertamina (Persero) di SPBU setempat siap membantu warga yang ingin mendaftarkan kendaraannya dalam Program Subsidi Tepat sehingga mendapatkan QR Code.
"Setiap pembeli solar bersubsidi wajib bertransaksi menggunakan QR Code. Jika belum memiliki QR Code, warga dipersilakan langsung datang ke SPBU untuk dibantu mendaftarkan kendaraannya ke website subsidi tepat sehingga dapat memperoleh QR Code, dan prosesnya cepat," ujarnya.
Selain distribusi BBM bersubsidi semakin tepat sasaran, Edi menjelaskan bahwa saat ini sudah tidak terjadi antrian di SPBU seperti situasi sebelumnya. Menurut dia, saat ini kebutuhan solar mengalami peningkatan. Namun jika tepat sasaran maka tidak akan terjadi antrian.
"Kebutuhan solar yang banyak tidak harus disertai dengan antrian karena jumlah kendaraan telah termonitor, sementara berapa kebutuhannya juga sudah bisa dipastikan. Artinya jika dikalkulasikan dengan jumlah SPBU yang menjual solar, maka antrian itu tidak perlu terjadi," ujarnya.
Maluku menjadi Provinsi Pertama di Indonesia yang berhasil menerapkan secara menyeluruh uji coba QR Code Subsidi Tepat untuk solar bersubsidi. Karena itu, PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku juga akan menerapkan pembelian pertalite dengan QR Code.
Soal rencana pembelian pertalite dengan memakai QR Code, Edi mengatakan bahwa uji coba pelaksanaannya baru akan dilakukan pada pertengahan Mei 2023 mendatang. "Akan dilakukan uji coba penggunaan QR Code untuk pertalite bersubsidi sebagai pertanggungjawaban Program Subsidi Tepat selanjutnya," kata dia.
Karena itu, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun mengapresiasi tim Pertamina Patra Niaga atas keberhasilan 100 persen penerapan Full Cycle Program Subsidi Tepat di wilayah Provinsi Maluku. Kini pendistribusian BBM bersubsidi dapat sesuai dengan amanat Undang-Undang Energi, yakni diperuntukan bagi masyarakat tidak mampu dan miskin.
"Program ini, secara bertahap harus dikembangkan untuk daerah lain, sehingga subsidi solar lebih tepat sasaran. Seperti halnya penerapan QR Code, pembelian solar bersubsidi di SPBU Reguler Provinsi Maluku sudah berhasil dilakukan," katanya dalam siaran pers kepada Antara di Jayapura, Senin.
Edi mengatakan saat ini transaksi solar bersubsidi di SPBU seluruh Provinsi Maluku wajib menggunakan QR Code. Namun warga yang belum memiliki QR Code tak perlu berkecil hati. Petugas PT Pertamina (Persero) di SPBU setempat siap membantu warga yang ingin mendaftarkan kendaraannya dalam Program Subsidi Tepat sehingga mendapatkan QR Code.
"Setiap pembeli solar bersubsidi wajib bertransaksi menggunakan QR Code. Jika belum memiliki QR Code, warga dipersilakan langsung datang ke SPBU untuk dibantu mendaftarkan kendaraannya ke website subsidi tepat sehingga dapat memperoleh QR Code, dan prosesnya cepat," ujarnya.
Selain distribusi BBM bersubsidi semakin tepat sasaran, Edi menjelaskan bahwa saat ini sudah tidak terjadi antrian di SPBU seperti situasi sebelumnya. Menurut dia, saat ini kebutuhan solar mengalami peningkatan. Namun jika tepat sasaran maka tidak akan terjadi antrian.
"Kebutuhan solar yang banyak tidak harus disertai dengan antrian karena jumlah kendaraan telah termonitor, sementara berapa kebutuhannya juga sudah bisa dipastikan. Artinya jika dikalkulasikan dengan jumlah SPBU yang menjual solar, maka antrian itu tidak perlu terjadi," ujarnya.
Maluku menjadi Provinsi Pertama di Indonesia yang berhasil menerapkan secara menyeluruh uji coba QR Code Subsidi Tepat untuk solar bersubsidi. Karena itu, PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku juga akan menerapkan pembelian pertalite dengan QR Code.
Soal rencana pembelian pertalite dengan memakai QR Code, Edi mengatakan bahwa uji coba pelaksanaannya baru akan dilakukan pada pertengahan Mei 2023 mendatang. "Akan dilakukan uji coba penggunaan QR Code untuk pertalite bersubsidi sebagai pertanggungjawaban Program Subsidi Tepat selanjutnya," kata dia.