Biak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor,Papua melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) menyebutkan program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) sangat menyentuh langsung memenuhi kebutuhan masyarakat di kampung setempat.
"Pada tahun 2023 lewat dukungan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR mendesain sebuah Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (Pamsimas) di seluruh penjuru Indonesia, salah satunya di Biak," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum Biak Frans Wattimena menanggapi program air bersih Pamsimas di Biak, Minggu.
Disebutkan Frans, dalam menjalankan program air bersih Pamsimas ada lima hal penting yang dipegang oleh Kementerian PUPR yakni pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kelembagaan kampung/desa.
Program Pamsimas juga, lanjut dia, untuk peningkatan perilaku higienis dan pelayanan sanitasi, penyediaan sarana air minum dan sanitasi umum, hibah insentif, dan dukungan teknis serta manajemen pelaksanaan program.
Dalam praktiknya program Pamsimas dijalankan, menurut Frans, dengan menerapkan pendekatan berbasis masyarakat sebagai pelaku utama dalam setiap tahapan kegiatan.
"Program air bersih Pamsimas dari masyarakat untuk masyarakat yang dilaksanakan dengan melibatkan warga kampung untuk proses pengerjaan di lapangan," sebut Frans.
Pada pelaksanaan kegiatan, lanjut Frans, masyarakat didampingi oleh tim fasilitator masyarakat yang akan memberikan penguatan pemahaman dan keterampilan kepada warga.
"Sehingga masyarakat mampu merencanakan, melaksanakan dan mengelola Pamsimas dengan baik," kata mantan Kabag Umum Setda Biak Numfor itu.
Berdasarkan RPJMN 2020–2024, Pemerintah Indonesia menargetkan dapat menyediakan 100 persen pelayanan air minum dan sanitasi yang layak dan aman bagi seluruh rakyat Indonesia, karena hal ini sesuai dengan target pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya menjamin ketersediaan serta pengelolaan air melalui di antaranya penyediaan air minum yang aman dan terjangkau untuk semua pada tahun 2030.
"Pada tahun 2023 lewat dukungan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR mendesain sebuah Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (Pamsimas) di seluruh penjuru Indonesia, salah satunya di Biak," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum Biak Frans Wattimena menanggapi program air bersih Pamsimas di Biak, Minggu.
Disebutkan Frans, dalam menjalankan program air bersih Pamsimas ada lima hal penting yang dipegang oleh Kementerian PUPR yakni pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kelembagaan kampung/desa.
Program Pamsimas juga, lanjut dia, untuk peningkatan perilaku higienis dan pelayanan sanitasi, penyediaan sarana air minum dan sanitasi umum, hibah insentif, dan dukungan teknis serta manajemen pelaksanaan program.
Dalam praktiknya program Pamsimas dijalankan, menurut Frans, dengan menerapkan pendekatan berbasis masyarakat sebagai pelaku utama dalam setiap tahapan kegiatan.
"Program air bersih Pamsimas dari masyarakat untuk masyarakat yang dilaksanakan dengan melibatkan warga kampung untuk proses pengerjaan di lapangan," sebut Frans.
Pada pelaksanaan kegiatan, lanjut Frans, masyarakat didampingi oleh tim fasilitator masyarakat yang akan memberikan penguatan pemahaman dan keterampilan kepada warga.
"Sehingga masyarakat mampu merencanakan, melaksanakan dan mengelola Pamsimas dengan baik," kata mantan Kabag Umum Setda Biak Numfor itu.
Berdasarkan RPJMN 2020–2024, Pemerintah Indonesia menargetkan dapat menyediakan 100 persen pelayanan air minum dan sanitasi yang layak dan aman bagi seluruh rakyat Indonesia, karena hal ini sesuai dengan target pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya menjamin ketersediaan serta pengelolaan air melalui di antaranya penyediaan air minum yang aman dan terjangkau untuk semua pada tahun 2030.