Jayapura (ANTARA) - Dukungan seluruh warga dan pemerintah daerah (pemda) diharapkan oleh Yunita Alanda Monim yang akan mewakili Provinsi Papua di ajang pemilihan Putri Indonesia yang akan berlangsung pada 2-19 Mei 2023, termasuk seluruh masyarakat di "Bumi Cenderawasih" di mana pun berada..
"Karena saya mengikuti ajang pemilihan Putri Indonesia bukan membawa nama pribadi tetapi nama daerah kami Papua," kata Yunita dalam taklimat media yang diterima ANTARA di Jayapura, Selasa.
Menurut Alanda -- panggilan karib Yunita Alanda Monim -- pemilihan putri Indonesia pada 2023 berbeda dengan pelaksanaan sebelumnya karena ajang kali ini menggunakan sistem pemungutan suara menggunakan aplikasi Quiq Response Code Indonesian Standar (QRIS).
"Yayasan Puteri Indonesia akan mengeluarkan aplikasi QRIS yang nantinya akan di scan oleh seluruh pemungutan suara untuk mendukung Puteri perwakilan dari daerah masing-masing di mana QRIS akan dikeluarkan pada 5-19 Mei 2023 saat final," katanya.
Ia menjelaskan pada ajang pemilihan Putri Indonesia tersebut ia akan memperkenalkan budaya Papua seperti menggunakan gaun yang dibuat oleh perancang busana lokal asal Papua.
"Namun tujuan utama saya mengikuti ajang Puteri Indonesia adalah untuk lebih memperkenalkan wisata alam, adat dan ingin membuat dunia pendidikan yang ada di wilayah Papua semakin maju," katanya.
Dia menambahkan saat ini peserta ajang pemilihan Puteri Indonesia 2023 akan melakukan karantina di Lampung dan Jakarta sehingga ia berharap dukungan dari semua masyarakat yang ada di Papua.
"Melalui ajang Putri Indonesia inilah kami bisa memperkenalkan keindahan Tanah Papua bagi masyarakat luas," demikian Yunita Alanda Monim.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Yunita Monim harapkan dukungan warga Papua di ajang Puteri Indonesia
"Karena saya mengikuti ajang pemilihan Putri Indonesia bukan membawa nama pribadi tetapi nama daerah kami Papua," kata Yunita dalam taklimat media yang diterima ANTARA di Jayapura, Selasa.
Menurut Alanda -- panggilan karib Yunita Alanda Monim -- pemilihan putri Indonesia pada 2023 berbeda dengan pelaksanaan sebelumnya karena ajang kali ini menggunakan sistem pemungutan suara menggunakan aplikasi Quiq Response Code Indonesian Standar (QRIS).
"Yayasan Puteri Indonesia akan mengeluarkan aplikasi QRIS yang nantinya akan di scan oleh seluruh pemungutan suara untuk mendukung Puteri perwakilan dari daerah masing-masing di mana QRIS akan dikeluarkan pada 5-19 Mei 2023 saat final," katanya.
Ia menjelaskan pada ajang pemilihan Putri Indonesia tersebut ia akan memperkenalkan budaya Papua seperti menggunakan gaun yang dibuat oleh perancang busana lokal asal Papua.
"Namun tujuan utama saya mengikuti ajang Puteri Indonesia adalah untuk lebih memperkenalkan wisata alam, adat dan ingin membuat dunia pendidikan yang ada di wilayah Papua semakin maju," katanya.
Dia menambahkan saat ini peserta ajang pemilihan Puteri Indonesia 2023 akan melakukan karantina di Lampung dan Jakarta sehingga ia berharap dukungan dari semua masyarakat yang ada di Papua.
"Melalui ajang Putri Indonesia inilah kami bisa memperkenalkan keindahan Tanah Papua bagi masyarakat luas," demikian Yunita Alanda Monim.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Yunita Monim harapkan dukungan warga Papua di ajang Puteri Indonesia