Biak (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua, mengimbau warga di kabupaten/kota se-Papua untuk meningkatkan edukasi kepada warga dalam rangka pencegahan kebakaran hutan mengantisipasi dampak perubahan cuaca El Nino di Tanah Papua.

"Warga di Papua diimbau tidak boleh membakar lahan ketika membuka kebun. Kebiasaan buruk ini sangat berbahaya dan harus dicegah supaya tidak dilakukan lagi," kata Kepala BPBD Papua Welliam Robert Manderi saat dihubungi dari Biak, Ahad.

Ia mengatakan untuk menghadapi perubahan cuaca panas di Papua perlu dilakukan langkah mitigasi bencana kepada warga di kabupaten/kota.

Upaya untuk pencegahan bencana di daerah, menurut Manderi, perlu dilakukan edukasi dan mitigasi bencana supaya dapat mengurangi dampak risiko-risiko yang dapat membahayakan keselamatan penduduk setempat.

"Saya mengajak BPBD kabupaten/kota di Provinsi Papua untuk terus melakukan sosialisasi pencegahan bencana supaya masyarakat siap siaga saat menghadapi situasi yang tidak kita inginkan," katanya.

Apalagi sejumlah wilayah kabupaten/kota di Papua, kata dia, masuk dalam kawasan rawan bencana sehingga perlu kesiapsiagaan masyarakat terus menerus ditingkatkan lewat edukasi mitigasi bencana alam.

Selain itu ketersediaan peralatan dan logistik bencana yang dimiliki BPBD kabupaten/kota bantuan BNPB, seperti tenda, bahan masak dapur umum serta kendaraan operasional harus dirawat dengan baik karena sangat dibutuhkan saat menghadapi situasi sulit ketika ada bencana alam.

"Bencana alam tidak ada yang tahu kapan akan terjadi sehingga kesiapsiagaan masyarakat dan personel BPBD kabupaten/kota harus selalu ditingkatkan," katanya.

Untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana alam dilakukan edukasi warga dengan mengikuti laporan perkembangan informasi cuaca dari BMKG setempat, demikian Welliam Robert Manderi.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Antisipasi El Nino, BPBD Papua : Warga jangan membakar cegah karhutla

Pewarta : Muhsidin
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024