Jayapura (ANTARA) -
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Papua Klemens Taran di Jayapura, Selasa, mengatakan sebagai pembina umat beragama di tanah Papua harus mengingatkan tokoh agama menjelang Pemilu 2024. Apalagi indeks kerukunan umat beragama di Papua masuk peringkat dua nasional.
"Kami sebagai instansi pembina terus mengingatkan kepada pimpinan umat serta majelis-majelis baik dalam lingkup kecil dan besar untuk menjaga netralitas dan kedamaian," katanya.
Menurut Klemens, menjaga netralitas dan kedamaian pada pesta demokrasi lima tahunan sangat penting agar pelaksanaannya dapat berjalan lancar dan aman.
"Berbeda dalam pandangan politik itu hal biasa, namun jangan sampai membuat pertikaian yang dapat merugikan diri sendiri, persatuan, dan kesatuan," ujarnya.
Untuk itu, katanya, bagaimana para pemimpin umat beragama harus bersama-sama menjaga agar Pemilu 2024 dapat berjalan aman dan damai karena siapa pun yang terpilih akan membangun Tanah Air, khususnya di Papua.
"Jangan sampai pesta demokrasi ini membuat kita tercerai berai karena siapa pun yang akan terpilih menjadi pemimpin nantinya untuk kebaikan bersama," katanya.
Dia menambahkan pihaknya mengajak seluruh masyarakat agar bersama-sama menyukseskan Pemilu 2024 dengan datang ke tempat pemungutan suara (TPS).
"Saya mengingatkan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Kemenag Provinsi Papua agar menjaga netralitas dan tidak ikut dalam berpolitik praktis, jika ada yang ketahuan kami tidak segan-segan memberikan sanksi," ujarnya..
Kementerian Agama Provinsi Papua meminta seluruh tokoh agama di daerah ini untuk tetap menjaga netralitas dan kedamaian menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024..
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Papua Klemens Taran di Jayapura, Selasa, mengatakan sebagai pembina umat beragama di tanah Papua harus mengingatkan tokoh agama menjelang Pemilu 2024. Apalagi indeks kerukunan umat beragama di Papua masuk peringkat dua nasional.