Jayapura (ANTARA) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua berharap melalui Papua Football Academy (PFA) pesepak bola di Bumi Cenderawasih itu dapat mengharumkan nama Indonesia di level Internasional.
Sekretaris Umum KONI Provinsi Papua George Weyasu dalam siaran pers yang diterima Antara di Jayapura, Senin, mengatakan
slogan dari Tanah Papua untuk Indonesia mempunyai makna besar dan PFA membuka kesempatan bagi putra Papua untuk lebih banyak masuk ke tim nasional Indonesia di setiap kelompok usia.
"Kami minta agar anak Papua manfaatkan kesempatan ini dengan baik. Jadikan para pelatih dan staf di PFA sebagai orang tua kalian yang akan membangun dan membentuk karakter yang baik demi masa depan, jangan disia-siakan karena kalian adalah mutiara dari Papua," katanya.
Sebanyak 50 putra Papua akan mengikuti seleksi akhir untuk menjadi pemain Papua Football Academy (PFA) yang disponsori oleh PT Freeport Indonesia. Seleksi berlangsung di Stadion Mandala Jayapura pada 19-20 Juni.
"Selain itu mereka juga harus menjalani tes sidik jari, psikologi, dan kesehatan sebagai bagian dari persyaratan untuk dapat lolos sebagai pemain PFA," kata Direktur Papua Football Academy Wolfgang Pikal.
Menurut Pikal, 50 anak tersebut akan bersaing mendapatkan status sebagai penghuni Mimika Sport Complex di Kabupaten Mimika, Papua Tengah angkatan kedua.
Sebelum seleksi final, tim pelatih dan staf Papua Football Academy telah menggelar PFA Cari Bakat 2023 di tujuh lokasi dari delapan kota dan kabupaten di tiga provinsi, yakni Provinsi Papua, Papua Tengah, dan Papua Selatan.
Pencarian bakat sepak bola putra Papua digelar di Timika, Nabire, Jayapura, Merauke, Waropen, Serui, dan Biak Numfor periode Mei hingga Juni diikuti 1.445 peserta.
Dia menjelaskan dari tujuh lokasi tersebut sebanyak 50 peserta dinyatakan lolos ke fase seleksi akhir di Jayapura untuk kembali bersaing dan unjuk kemampuan guna menjadi 30 pemain PFA di tahun kedua.
"Walau masih tergolong memiliki bakat alam, talenta sepak bola di Papua dinilai baik. Inilah kesempatan besar dalam mengasah kemampuan sepak bola anak Papua bersama PFA selain itu juga dapat tetap mengikuti sekolah formal dan belajar banyak keterampilan yang menjadi bekal hidup mereka nanti," ujarnya.
Sementara itu, Manajer Papua Football Academy Donny Fahrochi mengatakan 50 pemain telah berkumpul di Jayapura pada Minggu (18/6) bersama para pendamping dari daerah masing-masing.
"Kami meminta agar peserta yang lolos PFA Cari Bakat 2023 final camp di Jayapura untuk tidak malu-malu menunjukkan kemampuan bermain sepak bola serta mental dan perilaku yang akan turut menjadi bagian penilaian para pelatih," katanya.
Selain peserta yang mengikuti kegiatan PFA Cari Bakat 2023 di tujuh lokasi terdapat dua peserta final camp asal Sorong, Papua Barat. Keduanya merupakan hasil pantauan dari pelatih Wolfgang Pikal dan Ardiles Rumbiak saat berkunjung ke daerah tersebut.
Sekretaris Umum KONI Provinsi Papua George Weyasu dalam siaran pers yang diterima Antara di Jayapura, Senin, mengatakan
slogan dari Tanah Papua untuk Indonesia mempunyai makna besar dan PFA membuka kesempatan bagi putra Papua untuk lebih banyak masuk ke tim nasional Indonesia di setiap kelompok usia.
"Kami minta agar anak Papua manfaatkan kesempatan ini dengan baik. Jadikan para pelatih dan staf di PFA sebagai orang tua kalian yang akan membangun dan membentuk karakter yang baik demi masa depan, jangan disia-siakan karena kalian adalah mutiara dari Papua," katanya.
Sebanyak 50 putra Papua akan mengikuti seleksi akhir untuk menjadi pemain Papua Football Academy (PFA) yang disponsori oleh PT Freeport Indonesia. Seleksi berlangsung di Stadion Mandala Jayapura pada 19-20 Juni.
"Selain itu mereka juga harus menjalani tes sidik jari, psikologi, dan kesehatan sebagai bagian dari persyaratan untuk dapat lolos sebagai pemain PFA," kata Direktur Papua Football Academy Wolfgang Pikal.
Menurut Pikal, 50 anak tersebut akan bersaing mendapatkan status sebagai penghuni Mimika Sport Complex di Kabupaten Mimika, Papua Tengah angkatan kedua.
Sebelum seleksi final, tim pelatih dan staf Papua Football Academy telah menggelar PFA Cari Bakat 2023 di tujuh lokasi dari delapan kota dan kabupaten di tiga provinsi, yakni Provinsi Papua, Papua Tengah, dan Papua Selatan.
Pencarian bakat sepak bola putra Papua digelar di Timika, Nabire, Jayapura, Merauke, Waropen, Serui, dan Biak Numfor periode Mei hingga Juni diikuti 1.445 peserta.
Dia menjelaskan dari tujuh lokasi tersebut sebanyak 50 peserta dinyatakan lolos ke fase seleksi akhir di Jayapura untuk kembali bersaing dan unjuk kemampuan guna menjadi 30 pemain PFA di tahun kedua.
"Walau masih tergolong memiliki bakat alam, talenta sepak bola di Papua dinilai baik. Inilah kesempatan besar dalam mengasah kemampuan sepak bola anak Papua bersama PFA selain itu juga dapat tetap mengikuti sekolah formal dan belajar banyak keterampilan yang menjadi bekal hidup mereka nanti," ujarnya.
Sementara itu, Manajer Papua Football Academy Donny Fahrochi mengatakan 50 pemain telah berkumpul di Jayapura pada Minggu (18/6) bersama para pendamping dari daerah masing-masing.
"Kami meminta agar peserta yang lolos PFA Cari Bakat 2023 final camp di Jayapura untuk tidak malu-malu menunjukkan kemampuan bermain sepak bola serta mental dan perilaku yang akan turut menjadi bagian penilaian para pelatih," katanya.
Selain peserta yang mengikuti kegiatan PFA Cari Bakat 2023 di tujuh lokasi terdapat dua peserta final camp asal Sorong, Papua Barat. Keduanya merupakan hasil pantauan dari pelatih Wolfgang Pikal dan Ardiles Rumbiak saat berkunjung ke daerah tersebut.