Sentani (ANTARA) - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Jayapura, Papua, membuka layanan administrasi kependudukan selama pelaksanaan Festival Danau Sentani (FDS) yang berlangsung di kawasan Khalkote, 5-7 Juli 2023.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jayapura Herald Berhitu di Sentani, Rabu, mengatakan pihaknya membuka pelayanan di lokasi FDS bertujuan untuk memudahkan masyarakat setempat untuk mendapatkan layanan administrasi kependudukan.
"Jadi kami selalu terlibat pada setiap kegiatan seperti ini. Selain itu kami juga terus melakukan program jemput bola di distrik dan kampung untuk mendekatkan pelayanan bagi warga," katanya.
Menurut Berhitu, pelayanan administrasi kependudukan selama FDS berlangsung dilakukan secara manual karena belum bisa melakukan perekaman dan pencetakan KTP secara langsung karena terkendala jaringan yang tidak optimal.
"Jadi kami mendata warga secara manual selanjutnya akan dilakukan di kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil," ujarnya.
Dia menjelaskan saat ini kegiatan perekaman kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) di Kabupaten Jayapura mencapai sekitar 94 persen, dan tersisa enam persen lagi.
"Kekurangan enam persen ini kami harus mencari agar bisa mencapai 100 persen, sehingga kami membuka pelayanan di FDS saat ini," katanya lagi.
Dia menambahkan selain melakukan jemput bola di setiap kampung, pihaknya juga saat ini bekerja sama dengan gereja guna memberikan pelayanan administrasi kependudukan tersebut.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jayapura Herald Berhitu di Sentani, Rabu, mengatakan pihaknya membuka pelayanan di lokasi FDS bertujuan untuk memudahkan masyarakat setempat untuk mendapatkan layanan administrasi kependudukan.
"Jadi kami selalu terlibat pada setiap kegiatan seperti ini. Selain itu kami juga terus melakukan program jemput bola di distrik dan kampung untuk mendekatkan pelayanan bagi warga," katanya.
Menurut Berhitu, pelayanan administrasi kependudukan selama FDS berlangsung dilakukan secara manual karena belum bisa melakukan perekaman dan pencetakan KTP secara langsung karena terkendala jaringan yang tidak optimal.
"Jadi kami mendata warga secara manual selanjutnya akan dilakukan di kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil," ujarnya.
Dia menjelaskan saat ini kegiatan perekaman kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) di Kabupaten Jayapura mencapai sekitar 94 persen, dan tersisa enam persen lagi.
"Kekurangan enam persen ini kami harus mencari agar bisa mencapai 100 persen, sehingga kami membuka pelayanan di FDS saat ini," katanya lagi.
Dia menambahkan selain melakukan jemput bola di setiap kampung, pihaknya juga saat ini bekerja sama dengan gereja guna memberikan pelayanan administrasi kependudukan tersebut.