Jayapura (ANTARA) - Anggota Brimob Polda Papua Bripka Laode Imran yang terluka parah akibat terpanah saat mengamankan kerusuhan di Dogiyai, Papua Tengah dievakuasi dan dirujuk ke Jakarta.
Korban diterbangkan menggunakan pesawat Batik Air dan didampingi dokter serta perawat dari RS Bhayangkara Jayapura pada Minggu (16/7).
Kabid Dokkes Polda Papua Kombes dr Nariyana kepada Antara di Jayapura, Minggu, mengatakan bahwa korban sudah dievakuasi ke Jakarta untuk mendapatkan perawatan intensif atas luka yang dideritanya.
"Memang korban kami rujuk ke RS Polri Sukanto di Jakarta agar mendapatkan penanganan lukanya akibat terkena panah saat mengamankan kerusuhan di Dogiyai," ujar Nariyana.
Sebelumnya, korban Bripka Laode Imran sempat dirawat di RS Nabire dan RS Bhayangkara di Jayapura.
Saat tiba di RS Bhayangkara, kata Kombes dr Nariyana, korban dalam kondisi pingsan akibat luka tusuk panah dengan panjang sekitar 130-150 cm..
Di RS Bhayangkara, korban diberikan terapi. Pasien menjalani terapi berupa pemasangan oksigen sebanyak tiga liter per menit, pemasangan monitor, pemasangan kateter, serta pemberian cairan infus NACL 0,9 persen sebanyak 1000 cc per 24 jam.
Selain itu, juga diberikan antibiotik injeksi Ceftriaxone sebanyak dua kali sehari dengan dosis 1 gram, antibiotik Metronidazole sebanyak tiga kali sehari dengan dosis 500 mg, obat lambung Omeprazole sebanyak dua kali sehari dengan dosis satu ampul intravena, obat antinyeri Ketorolac sebanyak tiga kali sehari dengan dosis satu ampul intravena, dan vaksin antitetanus tetagam sebanyak satu vial intramuskular, terang Kombes dr Nariyana.
Kerusuhan yang terjadi di Dogiyai menyebabkan 69 bangunan terbakar.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Anggota Brimob korban kerusuhan Dogiyai dirujuk ke Jakarta
Korban diterbangkan menggunakan pesawat Batik Air dan didampingi dokter serta perawat dari RS Bhayangkara Jayapura pada Minggu (16/7).
Kabid Dokkes Polda Papua Kombes dr Nariyana kepada Antara di Jayapura, Minggu, mengatakan bahwa korban sudah dievakuasi ke Jakarta untuk mendapatkan perawatan intensif atas luka yang dideritanya.
"Memang korban kami rujuk ke RS Polri Sukanto di Jakarta agar mendapatkan penanganan lukanya akibat terkena panah saat mengamankan kerusuhan di Dogiyai," ujar Nariyana.
Sebelumnya, korban Bripka Laode Imran sempat dirawat di RS Nabire dan RS Bhayangkara di Jayapura.
Saat tiba di RS Bhayangkara, kata Kombes dr Nariyana, korban dalam kondisi pingsan akibat luka tusuk panah dengan panjang sekitar 130-150 cm..
Di RS Bhayangkara, korban diberikan terapi. Pasien menjalani terapi berupa pemasangan oksigen sebanyak tiga liter per menit, pemasangan monitor, pemasangan kateter, serta pemberian cairan infus NACL 0,9 persen sebanyak 1000 cc per 24 jam.
Selain itu, juga diberikan antibiotik injeksi Ceftriaxone sebanyak dua kali sehari dengan dosis 1 gram, antibiotik Metronidazole sebanyak tiga kali sehari dengan dosis 500 mg, obat lambung Omeprazole sebanyak dua kali sehari dengan dosis satu ampul intravena, obat antinyeri Ketorolac sebanyak tiga kali sehari dengan dosis satu ampul intravena, dan vaksin antitetanus tetagam sebanyak satu vial intramuskular, terang Kombes dr Nariyana.
Kerusuhan yang terjadi di Dogiyai menyebabkan 69 bangunan terbakar.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Anggota Brimob korban kerusuhan Dogiyai dirujuk ke Jakarta