Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Puncak, Papua Tengah Kamis menerima bantuan kemanusiaan dari Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri yang diserahkan Karolog Polda Papua Kombes Agus Setyawan di Timika, Kabupaten Mimika.
Sekda Puncak Darwin Tobing kepada ANTARA, Kamis malam mengakui, Kapolri memberikan bantuan berupa lima ton beras, paket sembako sebanyak 1.000 paket dan jaket untuk anak-anak sebanyak 100 buah.
Sedangkan Kapolda Papua memberikan bantuan sebanyak 500 paket dan 50 buah jaket, kata Tobing.
Diakui, berbagai bantuan dari para pihak itu saat ini berada di Timika dan akan segera disalurkan ke Agandugume dan Lambewi.
Untuk menyalurkan berbagai bantuan, Pemda Puncak menyewa pesawat milik PT Reven Global Air Transport yang akan mengangkut ke Agandugume.
Penerbangan ke Agandugume ditempuh sekitar 35 menit dan dilanjutkan penyaluran ke Lambewi dengan berjalan kaki.
Bencana cuaca ekstrem yang melanda dua distrik di Kabupaten Puncak itu awalnya dilaporkan awal bulan Juni lalu namun karena tidak ada pesawat yang mau melayani penerbangan ke Agandugume maka pemda baru dapat mengirim bantuan awal Juli lalu melalui Sinak.
Dari Sinak bantuan diangkut dengan berjalan kaki sekitar dua hari ke Agandugume, kata Sekda Tobing.
Sekda Puncak Darwin Tobing kepada ANTARA, Kamis malam mengakui, Kapolri memberikan bantuan berupa lima ton beras, paket sembako sebanyak 1.000 paket dan jaket untuk anak-anak sebanyak 100 buah.
Sedangkan Kapolda Papua memberikan bantuan sebanyak 500 paket dan 50 buah jaket, kata Tobing.
Diakui, berbagai bantuan dari para pihak itu saat ini berada di Timika dan akan segera disalurkan ke Agandugume dan Lambewi.
Untuk menyalurkan berbagai bantuan, Pemda Puncak menyewa pesawat milik PT Reven Global Air Transport yang akan mengangkut ke Agandugume.
Penerbangan ke Agandugume ditempuh sekitar 35 menit dan dilanjutkan penyaluran ke Lambewi dengan berjalan kaki.
Bencana cuaca ekstrem yang melanda dua distrik di Kabupaten Puncak itu awalnya dilaporkan awal bulan Juni lalu namun karena tidak ada pesawat yang mau melayani penerbangan ke Agandugume maka pemda baru dapat mengirim bantuan awal Juli lalu melalui Sinak.
Dari Sinak bantuan diangkut dengan berjalan kaki sekitar dua hari ke Agandugume, kata Sekda Tobing.