Biak (ANTARA) - Sekitar 10 ribu masyarakat dari berbagai etnis di Nusantara yang tinggal di Kabupaten Biak Numfor, Papua mengikuti karnaval budaya "Biak Harmoni" dalam rangka menyambut HUT ke-78 Republik Indonesia di daerah itu, Rabu.
Peserta karnaval menggunakan pakaian adat tradisional daerah dengan diiringi kesenian khas masyarakat Nusantara dalam kegiatan itu.
"Karnaval budaya 'Harmoni Biak' menjadi perekat persatuan dan kesatuan masyarakat Nusantara untuk menumbuhkan semangat jiwa nasionalisme untuk menyambut HUT ke-78 Republik Indonesia," kata Bupati Biak Numfor Herry Ario Maap pada pelepasan karnaval budaya Nusantara "Harmoni Biak".
Ia mengajak semua elemen masyarakat Indonesia dari Sabang hingga Merauke untuk bersama pemerintah daerah dalam rangka membangun Biak yang religius, berkarakter, dan berbudaya sebagai sumbu pertumbuhan untuk meningkatkan kesejahteraan warga.
Dalam kesempatan di Lapangan Mandala Distrik Biak Kota itu, Bupati Herry Naap antara lain didampingi Wabup Calvin Mansnembra dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kamaruddin.
Karnaval budaya itu diawali dengan peserta dari etnis Papua Suku Biak diiringi musik okulele dan tifa serta Tarian Wor dan Yospan.
Peserta etnis Penguyuban Masyarakat Thionghoa Ferry mengaku meski cuaca panas tetap semangat mengikuti karnaval budaya "Harmoni Biak".
"Kami semua peserta parade budaya terus mengikuti karnaval hingga garis finis," katanya.
Hasan, peserta dari etnis Jawa Tengah menyebut ikut karnaval tersebut untuk memeriahkan HUT RI di daerah setempat pada tahun ini.
"Walaupun kami berjalan sinar terik matahari tetapi tetap bersemangat berjalan menuju tempat finis di pertigaan Hadi Swalayan dan depan Mako Polisi Militer Biak," katanya.
Ribuan warga Biak dari berbagai kampung dan distrik tampak menonton kegiatan itu di sepanjang jalan karnaval budaya "Harmoni Biak".
Beberapa rute jalan yang dilalui peserta karnaval, seperti Jalan Mandala, Jalan Yos Sudarso, Jalan Ahmad Yani hingga Jalan Imam Bonjol. Warga memadai kiri dan kanan jalan yang dilalui peserta karnaval.
Peserta karnaval menggunakan pakaian adat tradisional daerah dengan diiringi kesenian khas masyarakat Nusantara dalam kegiatan itu.
"Karnaval budaya 'Harmoni Biak' menjadi perekat persatuan dan kesatuan masyarakat Nusantara untuk menumbuhkan semangat jiwa nasionalisme untuk menyambut HUT ke-78 Republik Indonesia," kata Bupati Biak Numfor Herry Ario Maap pada pelepasan karnaval budaya Nusantara "Harmoni Biak".
Ia mengajak semua elemen masyarakat Indonesia dari Sabang hingga Merauke untuk bersama pemerintah daerah dalam rangka membangun Biak yang religius, berkarakter, dan berbudaya sebagai sumbu pertumbuhan untuk meningkatkan kesejahteraan warga.
Dalam kesempatan di Lapangan Mandala Distrik Biak Kota itu, Bupati Herry Naap antara lain didampingi Wabup Calvin Mansnembra dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kamaruddin.
Karnaval budaya itu diawali dengan peserta dari etnis Papua Suku Biak diiringi musik okulele dan tifa serta Tarian Wor dan Yospan.
Peserta etnis Penguyuban Masyarakat Thionghoa Ferry mengaku meski cuaca panas tetap semangat mengikuti karnaval budaya "Harmoni Biak".
"Kami semua peserta parade budaya terus mengikuti karnaval hingga garis finis," katanya.
Hasan, peserta dari etnis Jawa Tengah menyebut ikut karnaval tersebut untuk memeriahkan HUT RI di daerah setempat pada tahun ini.
"Walaupun kami berjalan sinar terik matahari tetapi tetap bersemangat berjalan menuju tempat finis di pertigaan Hadi Swalayan dan depan Mako Polisi Militer Biak," katanya.
Ribuan warga Biak dari berbagai kampung dan distrik tampak menonton kegiatan itu di sepanjang jalan karnaval budaya "Harmoni Biak".
Beberapa rute jalan yang dilalui peserta karnaval, seperti Jalan Mandala, Jalan Yos Sudarso, Jalan Ahmad Yani hingga Jalan Imam Bonjol. Warga memadai kiri dan kanan jalan yang dilalui peserta karnaval.