Biak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Supiori, Papua, menargetkan peningkatan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) mencapai sebesar Rp18 miliar pada tahun 2025.
"PAD Supiori diharapkan dari penerimaan retribusi dan pajak daerah serta pengelolaan aset atau barang kekayaan milik daerah," ujar Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (BPKAD) Supiori Aldy kepada wartawan di Sorendiweri, Kamis.
Ia mengaku dilihat target tahun ini PAD terdapat peningkatan dibanding tahun 2024 sebesar Rp16 miliar.
Aldy menyebutkan pada tahun 2025 Pemkab Supiori terkena efisiensi anggaran sehingga dari hasil pungutan pembayaran retribusi dan pajak daerah diharapkan dapat meningkatkan PAD.
Diakui Aldy, dari adanya kebijakan efisiensi anggaran sesuai dengan Inpres No. 1 Tahun 2025 dan Peraturan Menteri Keuangan No29 Tahun 2025 mewajibkan semua kabupaten/kota terkena dampak pengurangan anggaran.
Disebutkan Aldy, untuk dana transfer keuangan daerah Tahun 2025 terkena efisiensi mencapai Rp77,3 miliar.
"Dana transfer keuangan daerah dari sebelumnya Rp715 miliar berkurang menjadi Rp627 miliar," katanya.
Diakuinya, untuk pengurangan anggaran otonomi khusus (Otsus) capai Rp3,3 miliar, dana alokasi umum (DAU) Rp44 miliar.
Sedangkan efisiensi dana alokasi khusus fisik (DAK) layanan dasar jalan Rp29,7 miliar.
Ia berharap jajaran organisasi perangkat daerah yang menjadi objek pungutan retribusi dan pajak daerah dapat meningkatkan koordinasi kerja lebih baik sehingga dapat mewujudkan target penerimaan PAD.
"Bagaimanapun juga sumbangan PAD memberikan kontribusi terhadap pembangunan di Kabupaten Supiori," katanya.
Kabupaten Supiori merupakan daerah pemekaran yang dibentuk dengan UU No. 35 Tahun 2003.