Biak (ANTARA) - Bupati Biak Numfor, Papua, Herry Ario Naap menyebutkan tambahan penerbangan ke Bandara Internasional Frans Kaisiepo akan mendukung kegiatan Sail Teluk Cenderawasih (STC) pada 1-7 November 2023.
"Pemkab Biak Numfor berterima kasih kepada manajemen Batik Air karena sudah merealisasikan permintaan masyarakat terhadap kebutuhan penerbangan dari Biak," ujar Bupati saat menerima penerbangan perdana Batik Air ke Bandara Frans Kaisiepo di Biak, Papua, Kamis.
Bupati Herry mengharapkan kehadiran penerbangan Batik Air, yang melayani penerbangan rute Biak-Jayapura-Makassar pulang pergi dari Bandara Frans Kaisiepo dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan masyarakat orang asli Papua di Kabupaten Biak Numfor.
Apalagi, dalam beberapa bulan ini kebutuhan angkutan udara dari Biak maupun tujuan Biak, makin meningkat karena adanya berbagai rangkaian festival yang digelar Pemkab Biak Numfor dalam rangka menyambut acara Sail Teluk Cenderawasih.
Ia berharap tambahan penerbangan ke Biak Numfor dapat juga mendorong kegiatan ekspor ikan tuna dari Biak ke Narita, Jepang.
"Ke depan, kami terus memperjuangkan ada penerbangan langsung dari Biak menuju Jepang, China, dan negara ASEAN untuk mendukung ekspor perikanan langsung dari Biak," harap Bupati Herry.
Ikut menyaksikan penerbangan perdana tersebut di antaranya Panglima Komando Operasi III Marsekal Muda TNI Donald Kasenda, General Manager PT Angkasa Pura 1 Bandara Frans Kaisiepo Erik Susanto, Penjabat Bupati Sarmi Markus Mansnembra, Plt Sekda ZL Mailoa, forkompinda dan Komandan Lanal Biak Kolonel Marinir Carlos Deda.
Bandara Frans Kaisiepo Biak memiliki panjang landasan terpanjang di Indonesia yakni mencapai 3.571 meter.
Saat ini Bandara Internasional Frans Kaisiepo Biak hanya melayani penerbangan reguler dalam negeri dengan rute tujuan Biak-Jayapura-Makassar.
Lalu, Surabaya dan Jakarta dengan pesawat Boing 737 Garuda Indonesia seminggu satu kali setiap Kamis, Sriwijaya Air dua kali seminggu, Lion Air setiap hari satu kali penerbangan dan Batik Air.
Sedangkan penerbangan perintis Biak-Numfor dilayani Susi Air dan Biak-Serui dilayani Trigana Air.
"Pemkab Biak Numfor berterima kasih kepada manajemen Batik Air karena sudah merealisasikan permintaan masyarakat terhadap kebutuhan penerbangan dari Biak," ujar Bupati saat menerima penerbangan perdana Batik Air ke Bandara Frans Kaisiepo di Biak, Papua, Kamis.
Bupati Herry mengharapkan kehadiran penerbangan Batik Air, yang melayani penerbangan rute Biak-Jayapura-Makassar pulang pergi dari Bandara Frans Kaisiepo dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan masyarakat orang asli Papua di Kabupaten Biak Numfor.
Apalagi, dalam beberapa bulan ini kebutuhan angkutan udara dari Biak maupun tujuan Biak, makin meningkat karena adanya berbagai rangkaian festival yang digelar Pemkab Biak Numfor dalam rangka menyambut acara Sail Teluk Cenderawasih.
Ia berharap tambahan penerbangan ke Biak Numfor dapat juga mendorong kegiatan ekspor ikan tuna dari Biak ke Narita, Jepang.
"Ke depan, kami terus memperjuangkan ada penerbangan langsung dari Biak menuju Jepang, China, dan negara ASEAN untuk mendukung ekspor perikanan langsung dari Biak," harap Bupati Herry.
Ikut menyaksikan penerbangan perdana tersebut di antaranya Panglima Komando Operasi III Marsekal Muda TNI Donald Kasenda, General Manager PT Angkasa Pura 1 Bandara Frans Kaisiepo Erik Susanto, Penjabat Bupati Sarmi Markus Mansnembra, Plt Sekda ZL Mailoa, forkompinda dan Komandan Lanal Biak Kolonel Marinir Carlos Deda.
Bandara Frans Kaisiepo Biak memiliki panjang landasan terpanjang di Indonesia yakni mencapai 3.571 meter.
Saat ini Bandara Internasional Frans Kaisiepo Biak hanya melayani penerbangan reguler dalam negeri dengan rute tujuan Biak-Jayapura-Makassar.
Lalu, Surabaya dan Jakarta dengan pesawat Boing 737 Garuda Indonesia seminggu satu kali setiap Kamis, Sriwijaya Air dua kali seminggu, Lion Air setiap hari satu kali penerbangan dan Batik Air.
Sedangkan penerbangan perintis Biak-Numfor dilayani Susi Air dan Biak-Serui dilayani Trigana Air.