Wamena (ANTARA) - Sekitar 2.000 lebih masyarakat yang terlibat langsung maupun sekadar menyaksikan karnaval budaya noken street fashion yang digelar Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan dalam rangka Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) serta Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-78 Republik Indonesia.
Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua di Wamena, Kamis, mengatakan karnaval noken street fashion yang juga dikemas dengan berbagai bentuk seperti kendaraan hias bernuansa noken, merupakan program terbaru dan unggulan di Jayawijaya.
“Ini merupakan bagian dalam rangkaian FBLB dan menjadi ajang untuk menampilkan kreatifitas generasi muda Jayawijaya di bidang fashion desain,” katanya.
Jhon mengatakan kegiatan itu bagian dari komitmen pemeirntah daerah untuk terus memperkenalkan wajah serta kekayaan budaya Baliem melalui fashion. Pemerintah yakin apabila kegiatan itu disajikan dengan baik, akan semakin menguatkan identitas lembah Baliem tanpa meninggalkan kearifan budaya local, tetapi juga mendorong pertumbuhan kegiatan yang berorientasi pada pariwisata.
“Melalui perkembangan teknologi, kegiatan saat ini secara langsung disaksikan masyarakat luas. Dengan demikian, kita berharap suatu saat noken sebagai identitas masyarakat Baliem, dapat merambah dunia fashion Internasional,” katanya.
Bupati mengajak staf Dinas Pariwisata Jayawijaya gencar mempromosikan budaya Baliem dengan memberikan kesempatan luas bagi generasi muda berbakat di bidang fashion, untuk mengembangkan kreatifitas dan inovasi dalam rangka memperkenalkan budaya noken dalam wajah atau penampilan lain yang baru, cantik, mewah serta menarik perhatian tanpa meninggalkan kearifan lokal.
“Meski dalam karnaval ini temanya adalah noken street fashion akan tetapi kita juga memberikan ruang kepada kebudayaan Nusantara untuk ikut bergabung sebagai bentuk penghormatan atas perbedaan diantara kita yaitu Bhineka Tunggal Ika dalam bingkai NKRI dan perbedaan itu menjadi satu kekuatan dalam mengisi kemerdekaan sampai yang Ke-78, Tahun 2023,” katanya.
Ketua Panitia HUT Ke-78 RI dan FBLB Thony Mayor mengatakan sebanyak 91 kelompok terlibat kegiatan karnaval noken street fashion yang digelar itu. Peserta terdiri dari anak-anak sekolah tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga perguruan tinggi, organisasi perangkat daerah (OPD), paguyuban bahkan organisasi-organisasi kemasyarakatan lain.
“Kami tidak sangka partisipasi masyarakat banyak sekali sehingga memakan waktu yang cukup banyak tetapi ini kebanggaan bagi kami, apalagi mendapat dukungan dari masyarakat sehingga bisa berjalan dengan aman hingga selesai,” katanya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jayawijaya ini memastikan jadwal pengumuman pemenang karnaval noken street fashion sedang dipersiapkan oleh panitia dan ini bukan kegiatan terakhir sebab pada Senin, 14 Agustus masih ada hiburan lain lagi bagi masyarakat Jayawijaya yaitu gerak jalan indah.
“Gerak jalan indah ini pesertanya adalah anak-anak sekolah,” katanya.
Berdasarkan pantauan Antara, antusias masyarakat untuk terlibat bahkan menyaksikan cukup tinggi. Terlihat di sejumlah titik yang menjadi rute peserta karnaval, pasti saja terdapat masyarakat yang menanti kedatangan dan penampilan peserta kegiatan. Kegiatan itu disaksikan juga oleh Penjabat Gubernur Provinsi Papua Pegunungan Nicolaus Kondomo, Wakil Bupati Jayawijaya Marthin Yogobi, Dandim 1702 Letkol CPN Athenius Murip, Kepala Dinas Kesehatan Jayawijaya dokter Willy Mambieuw, Kepala Dinas Sosial Nikolas Itlay,Kepala Disnakerindag Jayawijaya Lukas Kossay dan pejabat lainnya.
Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua di Wamena, Kamis, mengatakan karnaval noken street fashion yang juga dikemas dengan berbagai bentuk seperti kendaraan hias bernuansa noken, merupakan program terbaru dan unggulan di Jayawijaya.
“Ini merupakan bagian dalam rangkaian FBLB dan menjadi ajang untuk menampilkan kreatifitas generasi muda Jayawijaya di bidang fashion desain,” katanya.
Jhon mengatakan kegiatan itu bagian dari komitmen pemeirntah daerah untuk terus memperkenalkan wajah serta kekayaan budaya Baliem melalui fashion. Pemerintah yakin apabila kegiatan itu disajikan dengan baik, akan semakin menguatkan identitas lembah Baliem tanpa meninggalkan kearifan budaya local, tetapi juga mendorong pertumbuhan kegiatan yang berorientasi pada pariwisata.
“Melalui perkembangan teknologi, kegiatan saat ini secara langsung disaksikan masyarakat luas. Dengan demikian, kita berharap suatu saat noken sebagai identitas masyarakat Baliem, dapat merambah dunia fashion Internasional,” katanya.
Bupati mengajak staf Dinas Pariwisata Jayawijaya gencar mempromosikan budaya Baliem dengan memberikan kesempatan luas bagi generasi muda berbakat di bidang fashion, untuk mengembangkan kreatifitas dan inovasi dalam rangka memperkenalkan budaya noken dalam wajah atau penampilan lain yang baru, cantik, mewah serta menarik perhatian tanpa meninggalkan kearifan lokal.
“Meski dalam karnaval ini temanya adalah noken street fashion akan tetapi kita juga memberikan ruang kepada kebudayaan Nusantara untuk ikut bergabung sebagai bentuk penghormatan atas perbedaan diantara kita yaitu Bhineka Tunggal Ika dalam bingkai NKRI dan perbedaan itu menjadi satu kekuatan dalam mengisi kemerdekaan sampai yang Ke-78, Tahun 2023,” katanya.
Ketua Panitia HUT Ke-78 RI dan FBLB Thony Mayor mengatakan sebanyak 91 kelompok terlibat kegiatan karnaval noken street fashion yang digelar itu. Peserta terdiri dari anak-anak sekolah tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga perguruan tinggi, organisasi perangkat daerah (OPD), paguyuban bahkan organisasi-organisasi kemasyarakatan lain.
“Kami tidak sangka partisipasi masyarakat banyak sekali sehingga memakan waktu yang cukup banyak tetapi ini kebanggaan bagi kami, apalagi mendapat dukungan dari masyarakat sehingga bisa berjalan dengan aman hingga selesai,” katanya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jayawijaya ini memastikan jadwal pengumuman pemenang karnaval noken street fashion sedang dipersiapkan oleh panitia dan ini bukan kegiatan terakhir sebab pada Senin, 14 Agustus masih ada hiburan lain lagi bagi masyarakat Jayawijaya yaitu gerak jalan indah.
“Gerak jalan indah ini pesertanya adalah anak-anak sekolah,” katanya.
Berdasarkan pantauan Antara, antusias masyarakat untuk terlibat bahkan menyaksikan cukup tinggi. Terlihat di sejumlah titik yang menjadi rute peserta karnaval, pasti saja terdapat masyarakat yang menanti kedatangan dan penampilan peserta kegiatan. Kegiatan itu disaksikan juga oleh Penjabat Gubernur Provinsi Papua Pegunungan Nicolaus Kondomo, Wakil Bupati Jayawijaya Marthin Yogobi, Dandim 1702 Letkol CPN Athenius Murip, Kepala Dinas Kesehatan Jayawijaya dokter Willy Mambieuw, Kepala Dinas Sosial Nikolas Itlay,Kepala Disnakerindag Jayawijaya Lukas Kossay dan pejabat lainnya.