Sentani (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura di Provinsi Papua membentuk Tim Pembina Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM) di 19 distrik di wilayahnya guna mendukung upaya pencegahan dan penanganan masalah kesehatan jiwa.

"Kesehatan jiwa masih menjadi satu permasalahan kesehatan yang signifikan di dunia, termasuk di Indonesia. Beban kesehatan jiwa terus meningkat sehingga berdampak pada konsekuensi sosial, hak asasi manusia, dan ekonomi," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Jayapura Hana S Hikoyabi di Sentani, Rabu.

Dalam pertemuan yang diadakan untuk membahas pembentukan tim pembina kesehatan jiwa masyarakat, Hana menyampaikan bahwa masalah kesehatan jiwa di Indonesia cenderung meningkat dan hal itu menyebabkan penurunan produktivitas dan penambahan beban negara.

Ia mengutip Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018 yang menunjukkan prevalensi gangguan jiwa skizofrenia meningkat menjadi tujuh permil dari 1,7 permil pada tahun 2013 dan prevalensi penduduk berusia di atas 15 tahun yang mengalami gangguan mental emosional meningkat menjadi 9,8 persen dari 6,1 persen selama kurun itu.

"Masalah kesehatan masyarakat sangat penting dan harus mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari jajaran lintas pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah," katanya.

Dia mengemukakan pentingnya mencegah tindakan pelanggaran hak asasi manusia seperti pemasungan pada orang dengan gangguan jiwa serta peningkatan pelayanan kesehatan bagi warga yang mengalami gangguan jiwa.

Hana menyampaikan bahwa selama Januari hingga Agustus 2023 di Kabupaten Jayapura ada 136 orang dengan gangguan jiwa yang mendapat pelayanan kesehatan.

 

Pewarta : Yudhi Efendi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2025