Biak (ANTARA) - Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Biak Numfor, Papua meminta sebanyak 257 kepala kampung untuk menggunakan transaksi keuangan non tunai secara digital dengan barcode Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

"Terutama untuk pembayaran gaji non tunai sangat baik, disamping dapat membantu akan risiko pekerjaan kepala urusan keuangan kampung," ujar Ketua APDESI Biak Numfor Simon Ronsumbre seusai sosialisasi QRIS di Biak, Selasa.

Simon mengatakan, penggunaan QRIS perlu lebih digencarkan di kalangan pemerintah kampung supaya lebih mempermudah transaksi keuangan secara non tunai.

Layanan QRIS, menurut Simon, merupakan salah satu sistem pembayaran non tunai yang bisa membantu proses transaksi lebih cepat selesai tanpa perlu menggunakan uang kontan.

Simon mengaku, sosialisasi QRIS dilakukan Bank Indonesia kepada kepala kampung di Kabupaten Biak Numfor sangat tepat mengingat layanan ini mulai galakkan di kalangan masyarakat.

APDESI Biak Numfor, lanjut Simon, akan membantu sosialisasi pemanfaatan layanan digital QRIS kepada aparat pemerintahan kampung yang mencapai 2.400 orang tersebar di 257 kampung.

Simon berharap, setelah bertransaksi dengan transaksi QRIS tidak lagi membawa uang kontan cukup membuka barcode bisa bertransaksi keuangan non tunai.

Simon mengatakan, di era digital saat ini sangat memberikan kemudahan dan kenyamanan masyarakat untuk bertransaksi menggunakan teknologi layanan QRIS.

"Pengguna QRIS bisa dengan mudah melakukan transaksi di mana saja dan kapan saja secara lebih cepat," ujar Ketua APDESI Biak Simon Ronsumbre.

Pewarta : Muhsidin
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024